Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemiskinan Masih Jadi Tantangan Besar Indonesia

Kompas.com - 25/10/2018, 15:40 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemiskinan hingga kini masih menjadi masalah hampir seluruh negara, termasuk Indonesia. Ini menjadi salah satu tantangan besar agar segera dituntaskan.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam seminar "Kajian Kemiskinan dari Perspektif Pengeluaran dan Perilaku Menabung" di Jakarta, Kamis (25/10/2018).

Menurutnya, kemiskinan merupakan tantangan terbesar yang selalu dihadapi oleh berbagai bangsa dari zaman ke zaman. Dibutuhkan pula formula kebijakan yang baik untuk menyelesaikan ini.

"Indonesia punya tantangan besar tentang kemiskinan. Tetapi kemiskinan tidak hanya terjadi di negara berkembang dan negara maju," ujarnya.

Selama ini kemiskinan menjadi momok yang menakutkan. Karena jika seseorang miskin berarti ia membutuhkan perjuangan yang keras untuk mendapatkan sesuatu hal dalam waktu dekat dan belum terpikirkan untuk apa yang terjadi esok hari.

"Kemiskinan juga betarti hidup yang tidak sehat dengan sanitasi yang tidak layak," sebut Suhariyanto.

Kemiskinan juga berarti tidak akan mampu mempunyai pendapatan yang cukup. Sebab, kata Suhariyanto, masyarakat miskin tidak bisa mendapatkan pekerjaan seperti yang harusnya dimiliki.

Dikatakan Suhariyanto, saat ini pemerintah sudah memprioritaskan kemiskinan untuk segera dituntaskan. Kemiskinan diletakkan sebagai salah satu target pembangunan yang selalu dievaluasi dari waktu ke waktu. 

"Banyak terobosan kebijakan yang digulirkan, misalnya saja pemerintah sekarang berusaha keras menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, untuk menggerakan sektor-sektor yang padat kerja supaya dapat menciptakan lapangan kerja," sebutnya.

Melalui berbagai kebijakan ini, katanya, bisa melihat bagaimana kemiskinan dievaluasi dari waktu ke waktu. BPS secara rutin mengumpulkan data dan merilis indikator kemiskinan dua kali setahun, setiap Maret dan September.

"Angka kemiskinan sekarang adalah sebesar 9,82 persen. Tetapi perlu dicatat, bahwa 9,82 persen itu ter-update 26 juta penduduk. Sebuah jumlah yang tidak sedikit," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com