Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Volatil, Masih Menarikkah Investasi Saham?

Kompas.com - 25/10/2018, 15:49 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Director Chief Investment Officer PT CIMB Principal Asset Management (CIMB-P) Priyanto Soedarsono mengatakan, investasi di pasar saham masih cukup menjanjikan hingga akhir tahun 2018.

Walaupun keadaan pasar dengan volatilitas yang meningkat antara lain karena kenaikan suku bunga.

“Jenis (investasi) hingga akhir tahun, equity masih cukup baik walaupun turun, sekarang masih cukup baik. Di antara aset kelas, equity masih paling menarik, kemudian bond,” ujar Priyanto di Jakarta, Kamis (25/10/2018).

Dia mengatakan, berinvestasi memang harus mempertimbangkan alokasi aset-asetnya.

Baca juga: Lepas Saham Pengembang Meikarta, Lippo Cikarang Raup Rp 2,35 Triliun

“Jika ingin rebalanced lebih defensif pindah ke yang non sisi aset. Namun, investor kita tetap harus mengalokasikan ke sisi aset. Mencari market yang defensif ini ketika ke depan sedang naik bisa sangat likuid,” sebut Priyanto.

Menurut dia, masih ada beberapa sektor yang masih menjanjikan sebagai tempat untuk berinvestasi. “Salah satu yang growth-nya masih ada yakni infrastruktur, konsumsi, dan sektor mining yang memang lagi naik. Secara fundamental tidak masalah,” tutur Priyanto.

Keadaan ekonomi global memang sedang tidak baik akibat isu perang dagang dan beberapa sentimen negatif yang memengaruhinya, tapi keadaan ekonomi Indonesia masih terbilang cukup baik.

“Secara valuasi memang sudah menarik, hanya yang belum ada itu flow-nya di Indonesia. Semuanya (di Asia) memang lagi slow down, harusnya pada fase tertentu nanti akan kembali (baik),” ujar Priyanto.

Dia memandang, keadaan ekonomi Amerika Serikat yang sedang menguat pada siklusnya nanti akan menurun.

“Ini AS lagi led cycle (siklus ekonomi naik), pada saatnya akan turun,” kata Priyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com