Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Dorong Ekspor, Kementan Percepat Layanan Sertifikasi Karantina

Kompas.com - 26/10/2018, 10:00 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) menegaskan, komitmen pemerintah untuk terus melakukan inovasi guna mendorong ekspor.

Salah satu inovasinya adalah dengan mempercepat layanan sertifikasi ekspor karantina. 

"Sejalan dengan arahan Presiden, agar neraca perdagangan positif, maka ekspor harus lebih besar dari impor, dan kami siap mengantisipasi peningkatan dengan percepatan layanan karantina," kata Kepala Barantan Banun Harpini dalam keterangan resmi yang Kompas.com terima, Jumat (26/10/2018).

Banun Harpini sendiri mengatakan hal itu saat menghadiri acara pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 di Serpong, Tangerang, Selasa (24/10/2018).

Tak cuma itu, Baranan juga sedang mengembangkan layanan monitoring lalu lintas produk pertanian secara online dan real time melalui Indonesia Quarantina Full Automation System (IQFAST). 

Sistem yang tengah dipamerkan dalam TEI 2018 itu, nanti akan diintegrasikan dengan Sistem Layanan Perbankan. Dengan demikian akan lebih memudahkan pelaku usaha dalam bertransaksi pembayaran jasa layanan karantina sesuai ketentuan yang berlaku dan bebas pungli.

Terobosan lain untuk mendorong ekspor produk pertanian datang dari sertifkat karantina. Kini sertikat karantina pun sudah dibuat dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Inggris dan Mandarin.

"Terobosan itu dibuat guna memenuhi kebutuhan dan permintaan negara tujuan ekspor," ungkap Banun.

BACA JUGA: Ekspor Komoditas Pertanian Meningkat Sepanjang April 2018

Ekspor sarang burung walet

Dalam pembukaan TEI pada 2018 itu hadir pula Kepala Bidang Karantina Hidup Iswan Haryanto. Dia manjadi narasumber dari perwakilan Barantan pada pertemuan forum bisnis yang dihadiri ratusan pebisnis sarang walet asal China dan mancanegara. 

Kepala Bidang Karantina Produk Hewan, Kementerian Pertanian Iswan Haryanto (di podium) saat menjadi pembicara di Forum Bisnis Sarang Burung Walet Indonesia-Tiongkok, pada event Trade Ekspo Indonesia (TEI) 2018.
DOK. Humas Kementerian Pertanian RI Kepala Bidang Karantina Produk Hewan, Kementerian Pertanian Iswan Haryanto (di podium) saat menjadi pembicara di Forum Bisnis Sarang Burung Walet Indonesia-Tiongkok, pada event Trade Ekspo Indonesia (TEI) 2018.
Di forum itu Iswan memaparkan kepada pebisnis China bahwa sarang burung walet Indonesia berkualitas. Buktinya ada pada sertifikasi dari karantina sebagai jaminan kualitas sarang walet yang diekspor ke negeri tirai bambu tersebut. 

Ada tiga poin fokus karantina terkait hal itu, yaitu fungsi ketertelusuran, proses pemanasan, dan residu nitrit. 

"Semua titik kritis sudah dikendalikan, kami lalukan monitoring, minimal satu kali setahun," jelas Iswan.

Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPBSI) Boedi Mranats yang juga hadir dalam forum tersebut juga menyebutkan bahwa kuota walet yang diberikan pemerintah tiongkok pada tahun ini sebesar 150 ton.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com