Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Dahana, Pupuk Indonesia Bangun Pabrik Bahan Baku Peledak

Kompas.com - 28/10/2018, 08:28 WIB
Mutia Fauzia,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BONTANG, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) bekerja sama dengan PT Dahana yang merupakan BUMN di sektor industri bahan peledak akan membangun pabrik amonium nitrat di kawasan pabrik Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim). Kapasitas produksi pabrik tersebut nantinya mencapai 75.000 ton.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan, proses konstruksi akan dilakukan oleh PT Wijaya Karya, dan biaya pembangunan pabrik diperkirakan mencapai Rp 958 miliar.

"Ini direncanakan pembangunan kira-kira dua sampai tiga tahun sudah beroperasi, karena walaupun sudah pemenangan lelang, ini masih negosiasi kontrak kan dengan PT Wika," ujar Aas ketika memberikan penjelasan kepada awak media di Bontang, Sabtu (27/10/2018).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) Bakir Pasaman menjelaskan, dengan dibangunnya pabrik ini, Dahana tidak lagi perlu mengimpor sekitar 75.000 hingga 100.000 ton amonium nitrat sebagai bahan baku alat peledak. Sebab, selama ini, Pupuk Kaltim juga telah memroduksi amonium nitrat namun belum mampu memenuhi kebutuhan Dahana secara keseluruhan.

"Ya, kurang bahan bakunya, amoniun nitrat. Jadi gini, kita kerja sama itu dengan Dahana, kebetulan bahan baku peledak itu amonia, amonia itu dibuat oleh Pupuk Kaltim, ada bahan bakunya di sini," ujar dia.

Baca juga: Pemerintah: Butuh Waktu untuk Merasakan Manisnya Pembangunan Infrastruktur

Adapun sumber pembiayaan dari pembangunan pabrik ini berasal dari ekuitas Pupuk Kaltim dan Dahana. Selain itu, juga dilakukan peminjaman dengan beberapa pihak. Lahan untuk pabrik bahan baku peledak ini nantinya sebesar 6 hingga 7 hektar.

Baca juga: Hadapi Persaingan Global, Pemerintah akan Tingkatkan Pendidikan Vokasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com