Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Impor Gas Bahan Bakar Industri, PTBA Gandeng Perusahaan asal AS

Kompas.com - 28/10/2018, 20:30 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BONTANG, KOMPAS.com - Anak usaha PT Inalum (Persero), yakni PT Bukit Asam Tbk, bersama dengan PT Pertamina sedang dalam proses melakukan kerjasama dengan Air Products and Chemical Inc, perusahaan gas dan bahan kimia untuk keperluan industri asal Amerika Serikat.

Direktur Utama Indonesia Alumunium Indonesia Asahan (Inalum) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penandatanganan kerja sama ini sebagai salah salu upaya untuk hilirisasi pertambangan di sektor batubara menjadi syngas dan Dimethyl Ether (DME), sehingga dapat mengurangi impor gas yang merupakan salah satu bahan baku di dalam industri.

Namun, dirinya belum bisa memberikan gambaran berapa besaran nilai dari proyek hilirisasi ini nantinya.

"Bulan depan kita ada penandatanganan di New York antara PTBA, Pertamina, dan Air Products untuk hilirisasi batubara jadi syngas dan DME karena bisa mengurangi impor. Angkanya nggak terlalu hafal," ujar Budi ketika memberikan paparan kepada awak media di Bontang, Minggu (28/10/2018).

Adapun saat ini, PTBA dan Pertamina tengah bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk untuk hilirisasi produk yang sama, yaitu batubara menjadi syngas yang merupakan bahan baku untuk diproses lebih lanjut menjadi Dimethyl Ether (DME).

Pabrik pengolahan gasifikasi batubara sendiri direncanakan mulai beroperasi pada November 2022.

"Syngas ini hilirisasi tahap satu, tahap duanya bisa jadi banyak barang seperti pupuk urea, polypropylene sebagai bahan baku plastik, dan DME yang mirip seperti LPG," jelas Budi.

Lebih lanjut Budi menjelaskan, diharapkan produksi pabrik ini dapat memenuhi kebutuhan pasar untuk urea sebesar 500.000 ton per tahun, 400.000 ton DME per tahun dan 450 ribu ton Polypropylene per tahun.

Dengan target pemenuhan kebutuhan sebesar itu, diperkirakan kebutuhan batubara sebagai bahan baku akan sebesar 9 juta ton per tahun. Angka tersebut termasuk untuk mendukung kebutuhan batubara sebagai pembangkit listriknya. Nilai keseluruhan proyek tersebut diperkirakan lebih dari 3 miliar dollar AS.

Sebagai informasi saat ini Inalum tengah berupaya menggandeng berbagai pihak untuk meralisasikan proyek-proyek hilirisasi pertambangan. Pasalnya, nilai proyek dari hilirisasi pertambangan ini cukup besar, yaitu lebih dari 10 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 150 triliun (kurs Rp 15.000).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com