Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Ekspor Nasional, BKPM Gandeng LPEI

Kompas.com - 29/10/2018, 14:07 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menandatangani nota kesepahaman yang bertujuan untuk mendorong investasi dan ekspor nasional.

Penandatanganan dilakukan oleh Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong dan Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesly, di kantor pusat LPEI, Jakarta, Senin (29/10/2018).

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, peningkatan investasi dan ekspor merupakan agenda penting yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

"Ekspor biasanya berawal dari investasi yang dilakukan pada suatu sektor. Mereka perlu investasi (untuk) bangun pabrik, baru ada produksi, baru produknya bisa diekspor. Jadi keterkaitan ekspor dan investasi erat sekali. Kalau nggak ada investasi saya jamin enggak ada ekspor" ujar Thomas.

Mantan Menteri Perdagangan ini menambahkan, kerja sama antara BKPM dan LPEI diperlukan dalam upaya mendukung iklim dan pelayanan penanaman modal yang kondusif untuk peningkatan penanaman modal, perekonomian nasional dan kapasitas sumber daya.

Di era perekonomian global yang sedang prihatin, sebut Thomas, upaya-upaya kolaborasi dengan lembaga-lembaga pembiayaan baik di tingkat nasional dan internasional harus terus diupayakan, lanjutnya.

Senada dengan Thomas, Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan peningkatan kualitas dalam memfasilitasi kegiatan ekspor. Kerja sama kelembagaan terus ditingkatkan, baik dengan lembaga di dalam negeri maupun lembaga di luar negeri.

"Kerja sama dengan BKPM akan sangat membantu LPEI dalam menjalankan mandatnya, yaitu mendorong peningkatan ekspor. Ketersediaan informasi terkait kondisi perdagangan internasional, penanaman modal, serta koordinasi antar lembaga akan sangat bermanfaat bagi eksportir untuk meningkatkan daya saing dan masuk ke pasar-pasar prospektif," jelas Sinthya.

Ia menambahkan, melalui kerja sama ini, Indonesia berupaya memperluas pasar ekspor ke negara-negara non tradisional. Adapun negara-negara non tradisional yang ingin dituju adalah Afrika Selatan dan Asia Selatan.

"Pasar non tradisional juga pasar yang cukup prospektif, Afrika sekarang punya 1,3 miliar penduduk, populasi cukup besar, 600 juta itu middle class. Pertumbuhan mereka di atas 6 persen rata-rata. Asia Selatan juga demikian, Bangladesh, Srilanka itu juga. Total Asia Selatan 1,6 miliar penduduknya," ucap dia.

Dalam nota kesepahaman ini disepakati antara lain ukungan terhadap perekonomian nasional, terutama untuk mendorong investasi dan perdagangan internasional. Disepakati pula pertukaran data dan informasi terkait peningkatan ekspor Indonesia seperti business intelligence, serta potensi penanaman modal dan pengusaha potensial di dalam dan di luar negeri, dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan;

Kedua pihak juga menyepakati koordinasi luar negeri bersama dengan representasi BKPM di luar negeri maupun dengan lembaga-lembaga Iainnya untuk mengatasi hambatan investasi atau hambatan berusaha. Kerja sama pun dilakukan dalam penyusunan dan pengadaan informasi terkait sumber potensi kerja sama bagi investor dalam mencari mitra kerja sama di dalam negeri (matchmaking).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com