Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal III 2018, Realisasi Investasi Turun 1,6 Pesen

Kompas.com - 30/10/2018, 18:56 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) periode kuartal III 2018 mengalami penurunan sebesar 1,6 persen menjadi Rp 173,8 triliun. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, realisasi investasi mencapai Rp 176,6 triliun. 

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan, kendati terjadi penurunan, namun pada sisi realisasi investasi dalam rentang waktu Januari-September 2018 untuk PMDN dan PMA sebesar Rp 535,4 triliun jika dibanding periode sebelumnya, kisaran Rp 513,2 triliun.

Ini artinya mengalami perbaikan atau peningkatan sebanyak 4,3 persen.

“Fluktuasi nilai tukar dollar AS yang dipicu oleh kenaikan suku bunga AS dan penguatan dollar AS di pasar global, terjadinya negatif neraca perdagangan Periode Januari-September 2018, perang dagang AS antara China dan negara lain, menyebabkan investor bersifat wait and see dan menunda realisasi investasi yang sudah direncanakan. Sehingga realisasi investasi kuartal III 2018 turun dibanding periode yang sama tahun 2017,” kata Thomas di Jakarta, Selasa (30/10/2018).

Thomas menyatakan, turunnya realisasi investasi kuartal III tahun 2018 akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Pemerintah akan mengkaji dan mengevaluasi lagi kebijakan-kebijakan yang dianggap mengganggu stabilitas investasi.

“Pemerintah juga akan mengantisipasi faktor-faktor eksternal yang mungkin akan berdampak pada realisasi investasi di Indonesia kedepannya seperti krisis ekonomi yang terjadi di negara berkembang seperti Turki dan Argentina. Antisipasi ini perlu dilakukan untuk mencegah para investor menarik kembali modal yang telah diinvestasikan melalui pasar modal ataupun pasar uang,” terangnya.

Selama kuartal III 2018, realisasi PMDN sebesar Rp 84,7 triliun, naik 30,5 persen dibanding periode yang sama tahun 2017, yakni Rp 64,9 triliun. Kemudian PMA sebesar R. 89,1 triliun, turun 20,2 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2017, yaitu senilai Rp 111,7 triliun.

Selain itu, BKPM juga mencatat realisasi investasi PMDN dan PMA berdasarkan lokasi proyek lima besar, yakni Jawa Barat (Rp 29,3 triliun, 16,8 persen), DKI Jakarta (Rp 26,2 triliun, 15,1 persen), Banten (Rp 16,1 triliun, 9,3 persen), Jawa Tengah (Rp 14,3 triliun, 8,2 persen), dan Jawa Timur (Rp 11,5 triliun, 6,6 persen).

Kemudian realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan sektor usaha lima besar di antaranya ialah Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp 30,4 triliun, 17,5 persen), Listrik, Gas, dan Air (Rp 28,6 triliun, 16,5 persen), Pertambangan (Rp 16,1 triliun, 9,3 persen), Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 13,6 triliun, 7,8 persen), dan Industri Makanan (Rp 13,3 triliun, 7,6 persen).

Adapun lima besar PMA adalah Singapura (1,6 miliar dollar AS, 24,2 persen); Jepang (1,4 miliar dollar AS, 21,2 persen); Hongkong (0,5 miliar dollar AS, 7,6 persen), Malaysia (0,5 miliar dollar AS, 7,6 persen) dan China (0,5 miliar dollar AS, 7,6 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com