Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Beras Surplus, Bulog Anggap Belum Perlu Impor Lagi

Kompas.com - 30/10/2018, 19:07 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menegaskan bahwa saat ini stok beras masih aman. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa produksi beras surplus 2,85 juta ton.

Cadangan tersebut dianggap masih cukup hingga akhir tahun. Dengan begitu, Bulog menganggap saat ini belum perlu dilakukan impor beras.

Saat ini, Bulog memiliki stok 2,4 juta ton. Dengan stok yang cukup besar, kata Budi Waseso, Bulog mampu menjaga tiga pilar ketahanan pangan nasional, yakni pilar ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi.

"Hal ini menandakan kuatnya stok negeri ini," kata Budi Waseso dalam keterangan tertulis, Selasa (30/10/2018).

Gudang yang ada ternyata tak mampu menampung seluruh stok beras Bulog. OLeh karena itu, mereka harus menyewa gudang tambahan, baik gudang swasta maupun TNI. Hal ini agar beras tersebut terjaga dengan baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya.

Di sisi lain, Bulog harus menjaga stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada posisi 1-1,5 juta ton yang tersebar di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia. Budi Waseso mengatakan, stok tersebut siap disalurkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan pemerintah untuk bencana alam maupun intervensi pasar guna menjaga stabilisasi harga.

“Sebagai stabilisator harga pangan pokok khususnya beras, Perum Bulog terus lakukan intervensi pasar secara berkesinambungan dengan menggelontorkan beras sebanyak-banyaknya melalui Operasi Pasar," sebut Budi Waseso.

"Dengan ini, pangan pokok khususnya beras tetap tersedia dalam jumlah dan kualitas yang baik,” lanjut dia.

Sejak Januari 2018, Bulog telah menggelontorkan OP CBP sebanyak 384.328 ton, dengan kisaran 2.500 ton per hari. Budi Waseso memproyeksikan kebutuhan untuk operasi pasar akan mengalami kenaikan tajam menjelang akhir tahun.

“Kami terus pantau perkembangan harga pangan pokok khususnya beras dari hari ke hari supaya intervensi pasar dapat segera kami lakukan dengan menggelontorkan stok CBP dan komoditi komersial yang kami miliki,” pungkas Budi Waseso.

Dalam rilisnya, BPS menyatakan bahwa mengalami surplus beras 2,85 juta ton selama 2018. Hal ini sejalan dengan rata-rata serapan 3.000 ton per hari oleh Perum Bulog yang terus melakukan penyerapan terhadap beras petani lokal.

Dengan serapan yang terus menerus dilakukan, diperkirakan hingga akhir tahun ini stok Bulog mencapai 2,7-3 juta ton. Dengan demikian, pemerintah dan masyarakat tak perlu khawatir jika terjadi bencana alam dan gejolak harga.

Stok yang cukup besar ini menandakan bahwa Pemerintah tidak perlu melakukan impor beras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com