Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Kuartal III Turun, Sri Mulyani Minta Kementerian Kerja Lebih Keras

Kompas.com - 30/10/2018, 20:25 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta seluruh kementerian dan pemerintah daerah untuk tetap meningkatkan performa dalam menggenjot investasi baru.

Hal ini diungkapkan untuk menanggapi realisasi investasi kuartal III yang turun 1,6 persen dari periode yang sama sebelumnya.

"Kami akan terus berharap agar semua kementerian-kementerian terkait dan pemda terutama untuk terus bekerja makin keras dan meningkatkan investasi," kata Sri Mulyani usai rapat dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (30/10/2018).

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 173,8 triliun. Periode yang sama tahun lalu, realisasi investasi tercapai Rp 176,6 triliun.

Meski secara year on year turun 1,6 persen, realisasi investasi per Januari-September 2018 untuk PMDN dan PMA sebesar Rp 535,4 triliun. Realisasi ini jauh lebih tinggi dari periode Januari-September 2017 sebesar Rp 513,2 triliun atau meningkat 4,3 persen.

Sri Mulyani menyampaikan, pemerintah tetap berupaya mendorong pertumbuhan tingkat investasi. Investasi dibutuhkan dalam rangka penciptaan lapangan kerja yang pada akhirnya berbuah pada kesejahteraan masyarakat.

"Investasi juga meningkatkan jumlah capital (modal) yang masuk ke Indonesia atau meningkatkan nilai tambah yang makin produktif," tutur Sri Mulyani.

Kementerian Keuangan bakal terus berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk pemberian insentif bagi investor baru. Koordinasi difokuskan bagi sektor-sektor industri tertentu yang jadi prioritas pemerintah namun tetap menarik bagi dunia usaha.

Kepala BKPM Thomas Lembong sebelumnya menyampaikan, turunnya realisasi investasi per kuartal III dikarenakan fluktuasi nilai tukar dollar AS yang dipicu kenaikan Fed Fund Rate. Selain itu, ketegangan perdagangan antara AS dan China turut membuat investor wait and see dan bahkan menunda keputusan untuk berinvestasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com