Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nufransa Wira Sakti
Staf Ahli Menkeu

Sept 2016 - Jan 2020: Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan.

Saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak

Kementerian Keuangan Berduka...

Kompas.com - 31/10/2018, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Sekitar pukul 18.30, sebuah pesan masuk dari Menteri SMI di grup yang menyatakan bahwa beliau memutuskan untuk pergi ke posko di Bandara Halim dan juga di RS Polri. Rapat pun ditunda.

Sekitar pukul 19.30, Menkeu SMI tiba di Kantor Bea Cukai Halim yang dijadikan posko layanan bagi keluarga korban jatuhnya Lion Air.

Di sana sudah ada dua keluarga korban yang sedang mencari informasi. Setelah memberikan dukungan moral dan doa kepada pihak keluarga, Menkeu dan rombongan menuju RS Polri.

Tiba pukul 20.30 di RS Polri, kami bersama rombongan Menkeu disambut kepala RS Polri Kombes Pol Musyafak beserta jajarannya. Di sana Kepala RS Polri yang sebentar lagi akan mendapat kenaikan pangkat bintang satu ini menjelaskan proses identifikasi.

Dijelaskan bahwa apabila pihak keluarga dapat menujukkan data misalnya barang/pakaian yang digunakan dan masih melekat di badan, adanya ciri khusus tertentu seperti bekas luka atau tatto dan data tersebut cocok dengan jenazah yang ditemukan maka dapat diidentifikasi dengan cepat. Namun bila menggunakan test DNA akan memakan waktu 4-8 hari.

Di RS Polri ini, kembali Menkeu bertemu dengan 3 keluarga korban dari Kemenkeu. Dua di antaranya masih anggota keluarga besar Kemenkeu juga.

Sang suami para korban bekerja di Inspektorat Jenderal dan Ditjen Kekayaan Negara. Bahkan, salah satu diantaranya yaitu Sang Ibu dari korban adalah pegawai purna tugas di Ditjen Pajak.

Jadi banyak sekali korban dari keluarga besar Kemenkeu. Tercatat, ada sekitar 25 orang dari seluruh korban dari pesawat tersebut adalah alumni STAN.

Menkeu kemudian berkeliling ke ruang pendataan korban.

Di gedung sentra visum dan medikolegal di RS Polri, keluarga korban diminta untuk menyerahkan data-data yang dibutuhkan yaitu, foto gigi, sidik jari dan DNA. Khusus untuk DNA diminta agar menghadirkan orangtua atau anak untuk diambil sample.

Setelah itu kami menuju ke gedung forensik untuk mendapat penjelasan mengenai proses identifikasi jenasah. Sampai malam itu, sudah diterima 21 kantong jenasah.

Kepada media yang hadir di sana, Menkeu SMI dengan menahan isak haru menyatakan bahwa keluarga besar Kemenkeu sangat berduka dengan meninggalnya 21 pegawai yang akan melakukan tugas di unitnya.

Kementerian Keuangan akan terus membantu semua keluarga korban untuk dapat melalui proses yang sulit ini.

Pukul 22.00 Menkeu dan rombongan selesai mengunjungi RS Polri. Kami harus bersiap-siap untuk upacara Hari Keuangan esok harinya.

Pita hitam

Pakaian upacara yang semula direncanakan menggunakan pakaian adat nasional, sebagai rasa duka cita, oleh Menkeu diminta untuk diganti dengan kemeja putih dan celana hitam dengan pita hitam di lengan kiri. Pakaian ini juga dipakai sampai hari Jumat 2 November 2018.

Pagi harinya, sederetan bunga duka cita dari berbagai pihak sudah memenuhi lobby kantor Kementerian Keuangan di Lapangan Banteng.

Suasana upacara Hari Keuangan 30 Oktober yang biasanya ceria dan gembira berubah menjadi sendu. Foto 21 pegawai Kemenkeu yang menjadi penumpang pesawat Lion Air berjajar rapi di tepi lapangan upacara.

Saat memasuki lapangan upacara, Menkeu SMI dan Wakil Menkeu memberikan hormat. Seusai upacara, kembali Menkeu melewati foto-foto tersebut dengan haru diiringi alunan musik lagu Gugur Bunga.

Selama 24 jam setelah berita resmi jatuhnya pesawat Lion Air, Menteri Keuangan RI tak henti-hentinya memberikan dukungan kepada keluarga, mengarahkan untuk membantu sepenuhnya pihak keluarga serta memonitor dan terlibat langsung dalam diskusi tentang penanganan keluarga korban.

Kementerian Keuangan berduka...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com