Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Firdaus Putra, HC
Komite Eksekutif ICCI

Ketua Komite Eksekutif Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI), Sekretaris Umum Asosiasi Neo Koperasi Indonesia (ANKI) dan Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)

Start up Co-op, Koperasi Generasi Milenial

Kompas.com - 31/10/2018, 12:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hal itu selaras dengan kesadaran yang meningkat ihwal eksploitatifnya sistem kapitalisme. Tentu saja berbagai sebaran informasi, pengetahuan, berita, artikel berperan dalam peningkatan kesadaran tersebut.

Ketiga, komunitas-komunitas kreatif yang tumbuh subur di era ekonomi kreatif ini lebih merasa at home berada di rumah besar koperasi daripada perseroan.

Hal itu terjadi karena koperasi mengafirmasi dan mengamplifikasi fitur-fitur sosial-budaya suatu komunitas. Ini akan menjadi modalitas bagi suatu koperasi, dalam bentuknya bisa menjadi community co-op atau koperasi komunitas. Lagi-lagi, tinggal ubah model bisnisnya, jadilah koperasi start up.

Keempat, koperasi mahasiswa (kopma), koperasi  siswa (kopsis), dan koperasi pemuda (kopeda) akan mulai bergeser ke model baru ini.

Sayangnya, saya menduga justru pada kelompok inilah pergeseran paling telat terjadi karena kelompok ini sudah mengalami inersia atau kelembaman.

Mereka adalah para incumbent yang meski telah melihat sinyal perubahan, namun sulit untuk keluar dari jebakan masa lalu. Ditambah berbagai kebijakan pembinaan oleh pemerintah yang membuat model itu membeku dalam penjara besi kelampauan (the past and the present box).

Empat pola pergeseran itu dapat kita saksikan pada tiga sampai lima tahun mendatang. Dengan regulasi dan ekosistem inovasi yang baik, trennya akan lebih cepat, massif dan eksplosif. Saya sebut epos ini sebagai momen lompat katak (leap frog) koperasi Tanah Air.

Leap frog

Koperasi Tanah Air lamban dalam merespons Revolusi Industri 4.0. Salah satu sebabnya adalah koperasi mengalami sindrom penuaan (aging syndrome). Generasi tua mendominasi, dan di sisi lain yang muda-muda emoh berkarier di koperasi.

Hal itu membuat masalah turunan yang kompleks, misalnya koperasi lamban mengadopsi teknologi informasi dan internet di saat 170 juta penduduk kita memakai telepon pintar.

Di saat industri perbankan mulai shifting ke arah platform based, koperasi masih asyik dengan layanan manual dan konvensional.

Hal itu bisa dikisahkan panjang-lebar, termasuk soal tata kelola yang tak modern, etos kerja, profesionalisme dan lain sebagainya.

Dalam potret yang tak terlalu asyik itu, generasi milenial akan masuk ke gerakan koperasi lewat pintu lain, yakni start up co-op.

Masuknya mereka akan menjadi energi baru dengan talenta-talenta kekinian yang dibutuhkan gerakan.

Perlahan namun pasti, mereka akan tune in dalam gelombang besar gerakan. Persamaan identitas akan menjadi enabler fitur solidaritas, kerja sama dan kolaborasi antar koperasi. Tentu untuk sampai ke sana butuh waktu.

Pada saat itu terjadi, gerakan koperasi Tanah Air yang dipenuhi dengan energi baru itu akan mengalami lompat katak.

Koperasi tidak perlu menunggu berpuluh tahun dan melalui kurva pembelajaran (learning curve) yang lama.

Energi-talenta baru itu akan memampatkan waktu dan prosesnya. Ya, seperti katak yang melompat.

Para koperasi incumbent tentu saja harus senang melihat gairah baru ini. Alih-alih memicingkan mata, melempar ragu dan sinisme, para incumbent perlu memberi kepercayaan dan dukungan bagi mereka untuk berproses.

Sampai titiknya, koperasi Tanah Air akan mengalami regenerasi, tepat di masa puncak bonus demografi. Mari kita tunggu!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com