Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih CIMB Niaga Tumbuh 18 Persen Jadi Rp 2,6 Triliun

Kompas.com - 01/11/2018, 07:34 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi atau tidak diaudit sebesar Rp 2,6 triliun per September 2018 atau tumbuh 18 persen. Angka tersebut menghasilkan laba per saham Rp 103,99.

Pertumbuhan laba bersih didukung pendapatan non bunga atau Non-Interest Income sebesar 23,6 persen menjadi Rp 2,9 triliun serta penurunan pada biaya pencadangan sebesar 26,8 persen secara tahunan (yoy). Rasio Loan Loss Coverage CIMB Niaga berada di level yang aman sebesar 101,24 persen.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan, dari laporan tersebut, kinerja CIMB Niaga pada sembilan bulan pertama 2018 mengalami kemajuan dibandingkan tahun lalu.

"Dengan memperhatikan kualitas aset sebagai prioritas utama, dan mengedepankan strategi pertumbuhan yang penuh kehati-hatian di tengah kondisi pasar yang penuh persaingan," ujar Tigor dalam keterangan tertulis, Rabu (31/10/2018).

Pendapatan operasional meningkat 1,6 persen (yoy), utamanya disumbang pendapatan non-bunga. Dalam situasi perekonomian dan pasar yang masih menantang, kata Tigor, CIMB Niaga berhasil menurunkan biaya pencadangan sebesar 26,8 persen (yoy) sehingga mampu meningkatkan laba bersih.

Dengan total aset mencapai Rp 260,6 triliun per 30 September 2018 atau naik sebesar 3,4 persen (yoy), CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.

Per September 2018, jumlah kredit yang disalurkan tumbuh 2,2 persen mencapai Rp 182,8 triliun per 30 September 2018. Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit Konsumer tercatat sebesar Rp 48,5 triliun atau sebesar 26 persen dan kredit Usaha Kecil, dan Menengah mencapai Rp 36,1 triliun atau sebesar 20 persen.

Wholesale banking menyumbang proporsi terbesar dari kredit yang disalurkan, dengan kredit Korporasi sebesar Rp 66,1 triliun atau sebesar 36 persen, dan kredit Komersial sebesar Rp 32,1 triliun atau sebesar 18 persen.

Sementara itu, total penghimpunan dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp 194,3 triliun per 30 September 2018, didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 3,7 persen (yoy).

Tigor mengatakan, CIMB Niaga terus mengembangkan produk-produk berbasis digital guna melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang. Per 30 September 2018, 93,8 persen dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti CIMB Clicks, Go Mobile, ATM, dan Rekening Ponsel.

”Kami fokus melakukan inovasi berkelanjutan pada digital banking termasuk Go Mobile dengan fitur-fitur terbaru. Salah satunya tersedianya transaksi dengan kode respons cepat atau QR Code untuk memfasilitasi transfer ke sesama pengguna Go Mobile dan belanja online di berbagai e-commerce terkemuka," kata Tigor.

"Pembayaran menggunakan QR juga sudah dapat diakses di lebih dari 100 merchant mitra CIMB Niaga,” lanjut dia.

Di segmen perbankan Syariah, total pembiayaan Unit Usaha Syariah CIMB Niaga mencapai Rp 24,1 triliun atau tumbuh 62,5 persen yoy dengan DPK sebesar Rp 22,0 triliun atau tumbuh 30,3 perssn yoy per 30 September 2018. Bisnis Syariah terus meraih hasil yang positif dengan mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 523,5 miliar atau naik 45,2 persen yoy.

Sementara Capital Adequacy Ratio (CAR) CIMB Niaga tercatat sebesar 19,41 persen per 30 September 2018, meningkat 45 bps yoy. CIMB Niaga menjadi bank pertama yang naik kelas ke Bank Umum Kegiatan Usaha 4, yang merupakan kategori bank tertinggi dari sisi modal inti berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com