Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Implementasi B20 Diyakini Bisa Dongkrak Harga Minyak Sawit Dunia

Kompas.com - 01/11/2018, 10:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Program penerapan B20 di Indonesia diyakini dapat mengangkat harga minyak sawit (CPO) di pasar global. Kebijakan percampuran solar dengan minyak sawit ini juga menjadi solusi penyerapan stok minyak sawit di tengah melambatnya permintaan di pasar ekspor.

"Kami setuju sekali dengan apa yang disampaikan Bapak Presiden Jokowi bahwa program B20 akan meningkatkan penyerapan minyak sawit di pasar domestik," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono dalam keterangan tertulis, Kamis (1/11/2018).

Hal tersebut merespon pernyataan Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Konferensi Minyak Sawit Internasional IPOC 2018 dan 2019 Price Outlook di Nusa Dua Bali, Senin (29/10/2018).

Saat itu, salah satu yang Jokowi tekankan untuk mengembangkan industri minyak sawit di Indonesia adalah mempercepat implementasi biodiesel B20. Ia mengakui meski sudah dimandatkan sejak 2017, pelaksanaannya belum berjalan secepat yang diharapkan.

Joko mengatakan, pengurangan impor minyak mentah dan mengganti dengan biodiesel sawit akan berdampak positif bagi neraca perdagangan.

"Ini akan membantu mengurangi defisit neraca perdagangan dan tentu saja akan mengurangi dampak fluktuasi nilai tukar rupiah," kata Joko.

Joko mengatakan, tahun ini, produksi minyak sawit nasional mencapai 42 juta ton. Sebanyak 30 juta ton di antaranya akan diekspor. Ia memastikan stok minyak sawit yang ada cukup untuk menerapkan B20.

"Kalau melihat besarnya produksi minyak sawit, program mandatori biodiesel B20 tidak akan pernah mengalami kesulitan bahan baku," kata Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com