Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bensin Kerek Inflasi Jadi 0,28 Persen di Oktober 2018

Kompas.com - 01/11/2018, 11:52 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, data indeks harga konsumen (IHK) mengalami inflasi pada Oktober 02018 sebesar 0,28 persen, lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 0,01 persen.

Adapun bila dibandingkan September 2018, inflasi Oktober 2018 juga lebih besar. Sebab pada September lalu, IHK justru mengalami deflasi 0,18 persen.

Adapun inflasi tahun kalender 2018 dari Januari-Oktober sudah mencapai 2,22 persen. Sementara inflasi dari tahun ke tahun 3,16 persen

"Penyebab utamanya adalah kenaikan harga cabai merah, bensin, dan sewa rumah ," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (1/11/2018).

Pada Oktober 2018, 66 kota mengalami inflasi dan 16 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palu mencapai 2,27 persen, sementara deflasi terendah terjadi di Tangerang dengan 0,01 persen.

Penyumbang tertinggi inflasi Oktober 2018 yakni komponen pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan BBM dengan inflasi 0 ,42 persen dan andil ke inflasi Oktober 0,10 persen.

Pada komponen ini terjadi kenaikan tarif sewa rumah dan kenaikan harga bahan bakar minyak. Seperti diketahui, Pertamina memutuskan untuk kenaikan harga BBM pada Oktober 2018.

Sementara itu komponen kedua yang menyumbang inflasi Oktober 2018 yaitu komponen makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Inflasinya 0,27 persen dengan andil 0,05 persen ke inflasi Oktober 2018.

Komponen pengeluaran transportasi, komunikasi dan jasa keuangan menyumbang inflasi 0,26 persen dengan andil 0,05 persen ke inflasi Oktober 2018.

Sementara itu komponen bahan makanan sebesar 0,15 persen dengan andil 0,04 ke inflasi Oktober 2018. Penyebab utamanya yakni kenaikan harga cabai merah.

Adapun komponen lainnya memiliki andil di bawah 0,04 persen. Dari hasil itu, BPS menyampaikan bahwa inflasi Oktober 2018 masih terkendali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com