Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutama Karya Optimistis Tol Lampung-Palembang Rampung April 2019

Kompas.com - 01/11/2018, 21:05 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) sangat optimis dapat menyelesaikan proses pengerjaan Tol Trans-Sumatera pada April 2019 mendatang. Adapun jalur tol itu ialah dari Bakauheni, Provinsi Lampung menuju Pelembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Direktur Human Capital dan Pengembangan PT Hutama Karya (Persero) Putut Ariwibowo mengatakan, pihaknya yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menggarap proyek ini sangat yakin dapat menyelesaikannya sesuai target. Hingga kini proses pengerjaan terus dilakukan dan dikerjakan.

"Insya Allah, (jalur tol) Bakauheni menuju Pelembang diresmikan April 2019," kata Putut ketika berkunjung ke Redaksi Kompas.com, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018).

Putut menyebutkan, dalam pengerjaan Trans-Sumatera ini terdapat sebanyak 24 ruas tol dengan total panjang mencapai 2.700 km. Semuanya sudah masuk ke dalam prioritas untuk segera diselesaikan dan dirampungkan. Sehingga pada lebaran 2019 mendatang sudah bisa difungsikan dan digunakan. "24 ruas ini menjadi prioritas. Mudah-mudahan segera selesai," ujarnya.

Baca juga: Bangun Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung, Hutama Karya Dapat Rp 2 Triliun dari Bank Mandiri

Kini, pengerjaan jalur tol Bakauheni-Palembang sudah mencapai347 km dari 380 km yang direncanakan. Sedangkan, sisa 33 km dari ruas tersebut merupakan bagian dari ruas Kayu Agung-Betung yang konsesinya dimiliki oleh pihak lain.

Dia mengatakan, dalam penggarapan sejumlah tol Trans-Sumatera ini pihaknya mendapat sejumlah hambatan atau masalah. Antara lain masalah pembebasan lahan masyarakat yang masuk ke dalam jalur tol. Kendati demikian, dia mengaku  hal ini sudah bisa diatasi dengan baik.

"Membangun tol Trans-Sumatera kita juga harus membangun ekonominya. Ini memerlukan inisiatif dari semua pihak, khusus pemerintah daerah dalam pengembangan ini," sebutnya.

Selama ini, sejumlah pihak menganganggap pembangunan serta kehadiran tol akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat. Namun Putut menilai sebaliknya, karena ini dapat mengubah pola distribusi logistik untuk kebutuhan warga.

"Distribusi yang awalnya linier akan menjadi rata atau pemerataan. Apalagi ruas atau jalurnya ada integrasi dengan pelabuhan-pelabuhan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

BrandzView
Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi 'Global Shock'

Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi "Global Shock"

Whats New
Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Whats New
Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Whats New
Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Whats New
Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Whats New
IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

Whats New
Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Spend Smart
'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com