Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Data BPS, Ekspor Pertanian Meningkat 4,8 Persen Per Tahun

Kompas.com - 02/11/2018, 01:00 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pada kurun waktu 2014 – 2017, volume ekspor produk pertanian meningkat 4,8 persen per tahun.

Hal ini dibenarkan Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Kariyasa. 

“Pada 2017, volume ekspor mencapai 41 juta ton, meningkat dibandingkan pada 2014 yang mencapai 36 juta ton,” ungkap  Kariyasa, dalam siaran tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (11/1/2018).

Kariyasa meyakini tren positif akan kembali berlanjut pada tahun ini. Sebab hingga September 2018, volume ekspor produksi pertanian sudah mencapai angka 31 juta ton. 

Dia pun memprediksi volume ekspor pertanian 2018 akan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Tidak hanya dalam bentuk volume, nilai ekspor produk pertanian juga disebut Kariyasa terus meningkat dengan kenaikan 2,2 persen per tahun. Pada tahun 2014, nilai ekspor produksi pertanian Rp 446,9 triliiun dan meningkat pada 2017 menjadi Rp 475,9 triliun.

“Bahkan bila dibandingkan 2016, nilai ekspor produksi pertanian Indonesia pada 2017 meningkat sebesar 24 persen,” terang Kariyasa.

Baca jugaBPS: Ekspor Pertanian Melonjak 362 Persen dalam 10 Tahun Terakhir

Peningkatan nilai ekspor produk pertanian diperkirakan Kariyasa akan masih berlanjut pada 2018 ini. Ini karena sampai September, nilai ekspor sudah mencapai 22 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 330 triliun.

Indonesia juga tercatat terus mengalami surplus dalam perdagangan produk pertanian setiap tahunnya. Sebagai contoh pada 2017, Indonesia mengalami surplus perdagangan produksi pertanian sebesar Rp 228,6 triliun, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2016 yang mencapai Rp 118,5 triliun.

“Dengan demikian pada 2017 surplus perdagangan produk pertanian Indonesia meningkat sebesar 92,9 persen dibanding tahun 2016,” ungkap Kariyasa.

Meningkatnya volume, nilai, serta surplus perdagangan produksi pertanian Indonesia tersebut merupakan cerminan upaya dan kerja keras yang telah dan sedang dilakukan pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian (Kementan)

Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman pun berupaya meningkatkan produksi pertanian untuk mendorong ekspor.

Baca jugaGenjot Investasi dan Ekspor Pertanian, Kementan Kadin Perkuat Sinergi

“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kami harus bisa memanfaatkan momentum di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Akselerasi ekspor akan sangat menguntungkan bagi petani dan pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Kariyasa.

Selain mendorong peningkatan produksi, baru-baru ini Kementan juga mengeluarkan kebijakan untuk memberikan kemudahan perizinan ekspor.

Pengurusan izin yang tadinya memerlukan waktu pengurusan sampai 312 jam, sekarang hanya tinggal menjadi 3 jam.

“Langkah strategis ini diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi para eksportir untuk memacu eskpor produk pertanian ke depan,” ujar Kariyasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com