Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Mentan Ungkap Inovasi Jadi Kunci Tingkatkan Potensi Pertanian

Kompas.com - 02/11/2018, 15:24 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan pentingnya sebuah inovasi dalam bidang pertanian. Hal ini demi terwujudnya swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan para petani.

Hal tersebut disampaikan Amran dalam kegiatan kuliah umum yang diadakan di Universitas Cokroaminoto, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/11/2018).

"Untuk bisa bersaing dengan negara lain, Indonesia harus bisa memberikan inovasi dan terobosan baru dalam bidang pertanian. Terutama demi meningkatkan kesejahteraan petani kita," ujar Amran.

Salah satu inovasi yang saat ini sedang dijalankan adalah menyediakan asuransi pertanian bagi petani dan peternak.

"Asuransi pertanian ini fungsinya untuk memberikan rasa aman bagi petani atas bencana alam, banjir, atau kekeringan yang bisa saja membuat tanaman mati dan gagal panen," terangnya.

Adapun pemerintah saat ini sudah menyediakan lahan sawah seluas 1 juta hektar (ha) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk program asuransi pertanian itu sendiri, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menganggarkan dana sebesar Rp 4,1 triliun buat asuransi pertanian.

Lebih lanjut, Amran menjelaskan, asuransi pertanian ini tidak hanya bermanfaat bagi petani, tetapi juga para peternak.

"Jadi misalkan hewan ternak ada yang mati, kami juga memberikan bantuan melalui asuransi pertanian ini," ujar Amran lagi.

Inovasi teknologi

Selain menyediakan asuransi pertanian, Amran pun mengungkapkan pentingnya peningkatan inovasi teknologi pertanian.

Baca jugaMentan Amran: Inovasi Produk Pertanian Harus Menyejahterakan Rakyat

Karena itu, Amran berharap generasi muda penerus bangsa, termasuk para mahasiswa Universitas Cokroaminoto Makassar untuk menciptakan inovasi dan teknologi pertanian agar bisa bersaing dengan negara lain.

"Kami minta para mahasiswa jangan lelah untuk berinovasi. Jangan banyak mengeluh dan tidak takut untuk gagal. Karena pada dasarnya, kegagalan adalah jalan menuju kesuksesan," ungkapnya.

Amran pun memberikan contoh kongkrit inovasi teknologi yang sudah dijalankan oleh Kementan. Salah satunya adalah pembaharuan alat pertanian modern.

"Dengan menggunakan alat pertanian modern, para petani kini tak perlu lagi menghabiskan waktu sampai 20 hari untuk memanen. Cukup dua jam sudah selesai," tambahnya.

Pada kesempatan ini, Amran juga membicarakan potensi lain Indonesia yang bisa dikembangkan, seperti rawa-rawa dan embung sebagai tempat penampungan air.

"Diharapkan, dengan segala inovasi yang kita buat bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan mewujudkan mimpi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," tutup Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com