Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Pertanian Sebut Kini Tiap Hari Panen

Kompas.com - 02/11/2018, 22:47 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Arman Sulaiman menyatakan, pemerintah sudah mengubah paradigma pertanian Indonesia.

Ia pun menyebut perubahan paradigma itu telah membuahkan hasil berupa panen padi yang setiap hari pada November 2018 ini.

"Saya harus jelaskan baik-baik ya. Juli, Agustus, September itu adalah musim kering. Biasanya dulu 70 tahun itu 500.000 hektar, sekarang ini rata-rata kita 1 juta hektar kita tanam," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (2/11/2018).

"Sekarang selesai Oktober, sudah masuk November kan? Aman? Aman aja kan? Tiap hari panen, baru kemarin aku ini panen, di Kalsel dan kamis di Sulsel. Jadi tiap hari panen," sambung dia.

Baca juga: Mentan: Peternak Lokal akan Penuhi Kebutuhan Daging Sapi dalam Negeri

Amran menyebut, paradigma baru pertanian Indonesia adalah pertanian modern, bukan seperti dulu ada air, ada kehidupan.

Dalam tiga tahun kata dia, pemerintah membangun embung dan pompanisasi agar ketersediaan air untuk pertanian tetap tersedia meskipun saat musim kering.

Saat ini kata dia, stok beras di Bulog ada 2,7 juta ton. Jumlah itu menurut dia cukup untuk memenuhi kebutuhan beras hingga awal 2019 nanti.

Pasar beras Cipinang yang menjadi barometer ketersediaan baras pun dinilai Mentan sudah memiliki stok yang cukup yakni 50.000 ton, atau lebih dari dua kali lipat dari stok normal yakni 20.000 ton.

"Jadi enggak ada masalah (ketersediaan beras sampai awal tahun depan)," kata Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com