Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Tiket Lion Air Rp 100.000 hingga Skema Penyelesaian Masalah Honorer

Kompas.com - 03/11/2018, 08:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. "Low Season", Lion Air Jual Tiket Jakarta-Singapura Rp 100.000

Lion Air angkat suara soal kabar penjulan tiket pesawat Jakarta - Singapura dengan harga murah. Bahkan, tiket Lion Air Jakarta-Singapura bisa didapatkan dengan harga Rp 100.000.

Kabar itu dibenarkan oleh Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro.

"Harga tersebut sebagai bagian salah satu harga promo yang sudah terjadwal," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (2/11/2018).

Danang mengatakan, penjulan tiket Jakarta-Surabaya mulai dari Rp 100.000 dilakukan lantaran saat ini memasuki masa low season. Low season adalah periode permintaan untuk berpergian ke suatu tempat rendah.

Baca selengkapnya: Low Season, Lion Air Jual Tiket Jakarta-Singapura Rp 100.000

2. Ini Skema Penyelesaian Masalah Tenaga Honorer yang Disiapkan Pemerintah

Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi memberi perhatian serius untuk mengurai dan menyelesaikan permasalahan Tenaga Honorer Kategori 2 (THK 2).

Menteri PAN-RB Syafruddin mengatakan, pemerintah tak menafikan jasa para tenaga honorer yang telah bekerja selama ini. Untuk penyelesaiannya, pemerintah telah menyiapkan skema penyelesaian permasalahan tersebut.

"Pemerintah akan terus berupaya melakukan penyelesaian secara komprehensif tanpa memicu timbulnya permasalahan baru," ujar Syafruddin dalam keterangan tertulis, Jumat (2/11/2018).

Pertama-tama, hal yang disiapkan pemerintah yakni berupaya meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM ASN secara berkelanjutan. Saat ini, raw input-nya 26 persen berasal dari tenaga honorer yang diangkat tanpa tes.

Baca selengkapnya:  Ini Skema Penyelesaian Masalah Tenaga Honorer yang Disiapkan Pemerintah

3. Pendapatan 36 Persen Masyarakat Menengah-Atas Indonesia Melonjak, Ini Penjelasannya

 Standard Chartered mengungkapkan laporan bertajuk “The Emerging Affluent Study 2018–Climbing the Prosperity Ladder” yang dilakukan terhadap 11.000 responden di 11 wilayah Asia, Afrika, dan Timur Tengah menunjukkan pendapatan rata-rata mobilitas sosial pada kelompok menengah atas (emerging affluent) meningkat.

Sebanyak 54 persen kelompok masyarakat kelas menengah atas di Indonesia menikmati peningkatan mobilitas sosial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com