Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 7 Merek Paling Berharga di Asia Tenggara 2018, Telkom Indonesia Salah Satunya

Kompas.com - 03/11/2018, 09:09 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber seasia

JAKARTA, KOMPAS.com - Brand Finance, lembaga konsultan global merilis peringkat merek paling berharga di seluruh dunia pada 2018.

Amazon berhasil menduduki puncak tertinggi sebagai merek paling berharga di dunia dalam Brand Finance’s Global 500 2018 Report. Amazon menggeser Apple dan Google untuk peringkat tertinggi tersebut.

Sementara di tingkat Asia Tenggara Petronas dari Malaysia masih menduduki peringkat pertama (posisi 132 di dunia), walaupun mesti turun 7 peringkat dari tahun sebelumnya.

Dua merek dari Asia Tenggara melonjak jauh lebih tinggi dari tahun 2017 yakni Broadcom dari Singapura dan Telkom Indonesia yakni dengan naik 46 dan 45 peringkat dari posisi sebelumnya.

Baca juga: Kalahkan Singapura, Indonesia Jadi Merek Negara Paling Berharga di Asia Tenggara

Berikut adalah 7 besar merek paling berharga di Asia Tenggara berdasarkan Brand Finance’s Global 500 tahun 2018,

1. Petronas (Malaysia, peringkat ke-132 dunia)

2. Bank DBS (Singapura, peringkat ke-262 dunia)

3. Broadcom (Singapura, peringkat ke-298 dunia)

4. Telkom Indonesia (Indonesia, peringkat ke-341 dunia)

5. PTT (Thailand, peringkat ke-357 dunia)

6. Bank OCBC (Singapura, peringkat ke-448 dunia)

7. Bank UOB (Singapura, peringkat ke-486 dunia)

Dilihat secara regional, Mercedes-Benz menduduki peringkat sebagai merek paling berharga di Eropa, Amazon di daratan Amerika Utara, perusahaan minyak Pemex jadi no.1 di Amerika Latin, sedangkan Telco Etisalat adalah merek paling berharga di Timur Tengah dan Afrika.

Kemudian, Telstra peringkat di wilayah Australasia, sementara Samsung masih menduduki peringkat teratas di Asia.

Dikutip dari Seasia, Brand Finance adalah salah satu lembaga evaluasi nilai merek global dengan ketatnya persyaratan agar bisa masuk daftar mereka. Merek-merek dinilai berdasar pada Brand Strength Index (BSI) yakni terdiri atas loyalitas merek, investasi pemasaran, dan performa bisnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com