Ingat, acapkali melalui marketing yang sangat hebat, sebuah produk yang sebenarnya tidak layak dipasarkan, malah laris manis. Jadi, sikap kehati-hatian sangat penting dimiliki oleh calon pembeli properti.
4. Pahami syarat dan ketentuan
Dalam perjanjian jual beli proyek properti yang indent, pasti dipaparkan syarat dan ketentuan yang berlaku apabila di tengah jalan proyek bermasalah, atau saat target serah terima unit properti molor dari waktu yang dijanjikan.
Nah, agar risiko kerugian bisa diminimalisasi, pastikan Anda memahami secara detail apa saja yang tertera dalam perjanjian jual beli tersebut. Termasuk di sini adalah mengetahui syarat dan ketentuan refund atau pengembalian dana apabila proyek tersebut terhenti di tengah jalan atau tersandung masalah hukum.
5. Tujuan dan strategi investasi
Tips lain adalah memastikan apa tujuan investasi properti Anda dan bagaimana kelak strateginya. Banyak orang sengaja berburu properti di pasar perdana atau saat peluncuran pertama kali supaya bisa mendapatkan harga promo atau harga lebih murah, dan kelak akan melepasnya ketika pasar sekundernya sudah mulai terbentuk.
Ada juga investor yang membeli properti untuk simpanan jangka panjang dan baru akan melepasnya setelah jangka waktu agak lama agar mendapat harga terbaik. Ada juga yang sekadar ingin membeli sebagai rumah kedua.
Dengan 5 hal tersebut, Anda bisa meminimalisasi risiko terjebak investasi properti bermasalah.
Artikel ini adalah kerjasama konten antara Kompas.com dengan HaloMoney.co.id. Isi sepenuhnya tanggung jawab HaloMoney.co.id.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.