Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekayasa Industri Realisasikan Pembangunan Pipa Gas Cirebon-Semarang

Kompas.com - 03/11/2018, 18:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Rekayasa Industri menegaskan komitmennya untuk membangun proyek pipanisasi gas Cirebon-Semarang. Berbagai upaya dan terobosan gencar dilakukan untuk bisa merealisasikan proyek integrasi pipa gas trans-Jawa tersebut.

Dalam proyek itu, Rekind intensif berkoordinasi dengan BPH Migas. Saat ini pembangunan pipanisasi tersebut sedang dalam proses finalisasi.

Dalam waktu dekat, BPH Migas juga segera memutuskan Toll Fee integrasi pipa gas. Rekind intensif berkoordinasi dengan Project Management Investment Consultan (PMIC) yang ditunjuk BPH Migas untuk membahas Toll Fee tersebut.

“Saat ini kami tengah mengupayakan beberapa hal yang menjadi prioritas, di antaranya, persetujuan pemegang saham, kesepakatan dengan penyuplai dan pembeli gas,” ungkap Direktur Utama Rekind Yanuar Budinorman dalam pernyataannya, Sabtu (3/11/2018).

Pada tahun 2006, Rekind ditetapkan sebagai pemenang lelang hak khusus ruas transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang oleh BPH Migas. Saat itu, Rekind bertindak sebagai transporter (pemilik pipa gas), sedangkan pembeli gas (offtaker) adalah PLTGU Tambaklorok.

Pembangunan ruas gas transmisi Cirebon-Semarang ini sempat mengalami kendal. Ini disebabkan sumber gas yang tidak tersedia pada saat itu.

Saat ini Rekind tengah menjalin kerjasama dengan PT Bayu Buana Gemilang (BBG) dan PT Pertamina Gas (Pertagas) dalam hal penggunaan fasilitas pipa gas bumi ruas transmisi Cirebon-Semarang.

Nantinya BBG maupun Pertagas akan mengalirkan gas ke fasilitas pipa Cirebon-Semarang atau sebagai shipper, untuk kemudian didistribusikan kepada para pembeli gas (offtaker).

“Distribusi gas pada jalur pipa Cirebon-Semarang ini bisa menjadi solusi pasokan energi gas yang sustain guna menyokong daya saing industri di Pulau Jawa. Apalagi, potensi konsumen industri di Jawa Barat dan Jawa Tengah sangat besar," imbuh Yanuar.

Perseroan juga berinvestasi di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Rekind berhasil menyelesaikan investasi PLTU 2x25 MW di Mamuju, Sulawesi Barat.

Saat ini pembangkit tersebut telah mendapat Commercial Operating Date (COD) dari PLN dan sudah memasuki tahap komersial. Dengan selesainya PLTU tersebut memberikan keuntungan bagi masyarakat dan industri terutama dalam memenuhi kebutuhan listrik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com