Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial, Hindari 4 Hal Ini Saat Menggunakan Kartu Kredit

Kompas.com - 05/11/2018, 07:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

KOMPAS.com - Memiliki kartu kredit memang bisa menjadi masalah bila penggunaannya tidak tepat atau kurang bijak. Namun, sebaliknya, apabila memahami cara kerja kartu kredit dan mampu berdisiplin dalam memanfaatkannya sebagai alat transaksi nontunai, Anda sebenarnya bisa mendapatkan banyak keuntungan.

Di Indonesia, walau sudah hadir cukup lama, kartu kredit sejauh ini nyatanya memang belum terlalu akrab dengan masyarakat . Indikasinya adalah dari rasio jumlah kartu kredit yang beredar dengan total populasi Indonesia.

Jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia sampai akhir Agustus 2018 mencapai 17,28 juta unit. Angka ini relatif stagnan sejak November 2017 yang kala itu jumlah kartu kredit beredar sudah mencapai 17 juta unit kartu kredit.

Bandingkan dengan total populasi di Indonesia yang sudah mencapai seperempat miliar jiwa.

Baca juga: Perlukah Anda Memiliki Kartu Kredit?

Walau jumlah kartu kredit terbilang masih kecil bila dibandingkan jumlah penduduk, kartu kredit nyatanya cukup banyak menjadi alat transaksi andalan. Menurut Bank Indonesia, sepanjang tahun ini hingga akhir Agustus 2018, total nilai transaksi pemakaian kartu kredit mencapai Rp178,72 triliun.

Nah, baru-baru ini, perusahaan personal finance multinasional yang berpusat di Amerika Serikat Credit Karma, merilis temuan yang mengejutkan. Anak milenial di Amerika Serikat banyak yang terjerat utang kartu kredit hanya karena enggan dianggap tidak gaul. Wah!

Credit Karma menyurvei sekitar 1.045 responden dan menemukan beberapa data menarik. Hampir 40 persen milenial di negeri Paman Sam tersebut rela berutang memakai kartu kredit agar tetap bisa diterima oleh lingkungan pertemanan mereka. 

Memakai kartu kredit tanpa perhitungan yang matang bisa menjadi boomerang finansial, tak terkecuali bagi Anda yang terhitung pemula memegang kartu kredit. Bagaimana supaya kartu kredit bisa memberi manfaat yang optimal bagi kehidupan finansial Anda?

Berikut 4 kebiasaan buruk yang harus Anda hindari dalam memakai kartu kredit seperti ditulis oleh HaloMoney.co.id:

1. Memakai kartu kredit serampangan

Kebanyakan masalah finansial akibat kartu kredit berpangkal pada satu kesalahan umum: memakai kartu kredit tanpa rencana dan hitungan jelas sekadar untuk keperluan konsumtif.

Asal gesek kartu kredit demi bisa membeli ini itu yang ditawarkan oleh para merchant akan sangat berbahaya ketika dilakukan tanpa memikirkan satu hal penting: yakin nanti ada uang untuk membayar semua yang Anda beli tersebut?

Ingat, bunga kartu kredit mahal. Bila tagihan datang dan Anda tidak mampu membayar 100 persen, otomatis Anda akan terkena bunga yang mahal mencapai 27 persen setahun! Maka itu, setiap kali Anda menggesek kartu kredit untuk bertransaksi, pastikan Anda memiliki uang untuk dibayarkan ketika tagihan datang kelak.

2. Terlalu sering membayar minimum payment

Kartu kredit milenial memang memungkinkan penggunanya membayar tagihan dalam nilai minimal. Saat ini, besar minimum payment yang diperbolehkan oleh bank adalah sebesar 10%. Ini berarti, saat Anda memiliki tagihan Rp 5 juta, Anda diperbolehkan hanya membayar senilai Rp 500.000 saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com