Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Iklan Capai Rp 39 Triliun, Siapa yang Paling Getol Beriklan?

Kompas.com - 06/11/2018, 10:10 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan belanja iklan sepanjang kuartal III-2018 mencapai Rp 39 triliun, atau tumbuh 4 persen pada  dibandingkan kuartal yang sama pada 2017.

Begitu hasil riset terbaru Nielsen, perusahaan riset pengukuran dan analisis data global dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com, Jakarta, Senin (5/11/2018).

Nielsen juga mencatat, sejumlah merek menggencarkan iklannya sepanjang kuartal III-2018 di media televisi, cetak, dan radio.  Namun Nielsen tidak memasukan iklan di media online.

Informasi belanja iklan diambil dari data Ad Intel yang memonitor aktivitas periklanan Indonesia. Di tahun 2018, monitoring iklan mencakup 15 stasiun TV nasional, 98 surat kabar dan 65 majalah dan tabloid.

Baca juga: Kuartal III-2018, Pemerintah-Parpol Penyumbang Terbesar Belanja Iklan

Angka belanja iklan didasarkan pada gross rate card, tanpa menghitung diskon, bonus, promo, harga paket, dan lain-lain.

Berikut daftar lengkapnya:

Pengiklan di Televisi

1. Kementerian Kesehatan
Di posisi teratas, Kementerian Kesehatan justru yang paling getol iklan di televisi sepanjang kuartal III-2018. Lewat iklan layanan kesehatan masyarakat, Kementerian Kesehatan menggelontorkan belanja iklan Rp 523,8 miliar dengan pertumbuhan mencapai 31 persen.

2. Indomie
Kondisi masyarakat Indonesia yang gemar makan mie instan tak sia-siakan produsen mie instan, Indomie untuk gencar mempromosikan produknya. Pada kuartal III-2018, Indomie tercatat menggelontorkan iklan Rp 394 miliar, tumbuh sebesar 40 persen. Jumlah itu menempatkannya di posisi ke-2.

3. Bukalapak
Online marketplace terus menunjukan penetrasinya. Salah satu yang paling gencar beriklan yakni Bukalapak. Pada kuartal III-2018, Bukalapak menggelontorkan belanja iklan Rp 368,5 miliar, tumbuh sebesar 403 persen.

4. Kapal Api
Bagi penikmat kopi saset, merek kopi Kapal Api pasti sudah tak asing lagi. Pada kuartal III-2018, belanja iklan Kapal Api mencapai Rp 248,7 miliar. Hal ini menempatkannya di posisi ke-4 merek paling getol iklan pada kuartal III-2018.

5. Pantene
Siapa yang tahu Pantene Hair Fall Control? Iklan merek shampo ini kerap wara-wiri di televisi. Dengan total belanja iklan Rp Rp 246,6 miliar, Pantene bertengger di posisi ke-5 merek yang paling getol iklan sepanjang kuartal III-2018.

 

Pengiklan di Media Cetak

1. KPU
Komisi Pemilihan Umum (KPU) berkontribusi paling banyak untuk iklan di media cetak. Total belanja iklannya Rp 517,3 miliar. Tumbuhnya iklan KPU seiring adanya pemilihan umum.

2. Pemda Sumatera Selatan
Pemerintah daerah Sumatera Selatan juga tercatat sebagai pengiklan yang besar di media cetak pada kuartal III-2018. Total, Rp Rp 115,9 miliar digelontorkan, tumbuh sebesar 14 persen.

3. Honda Motorcycles
Nielsen mencatat, produsen otomotif ini menjadi salah satu produsen yang gemar beriklan. Pada kuartal III-2018, belanja iklan yang digelontorkan Honda Motorcycles di media cetak sebesar Rp 99 Miliar, tumbuh 38 persen.


Pengiklan di Radio

1. Shell
Di posisi teratas pengiklan terbesar di media radio yakni produsen pelumas Shell. Belanja iklannya mencapai Rp 15,2 miliar.

2. Castrol
Produsen pelumas ini tercatat menggelontorkan belanja iklan Rp 10 Miliar.

3. Success Warehouse
Produsen bahan material ini menyumbangkan total belanja iklan sebesar Rp 4,3 Miliar.

4. Tokopedia
Belanja iklannya sebesar Rp 3,6 Miliar pada kuartal III-2018.

5. Lasegar
Total belanja iklan produk minuman ini mencapai Rp 3,4 Miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com