Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP II Terbitkan Obligasi Senilai Rp 3 Triliun

Kompas.com - 07/11/2018, 20:42 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II (Persero) menerbitkan obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan dengan total nilai mencapai Rp 3 triliun.

Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, penawaran tahap pertama Obligasi Berkelanjutan I Angkasa Pura II Tahun 2018 akan diterbitkan sejumlah Rp 750 miliar dan dibagi ke dalam dua seri yang masing-masing berjangka waktu 3 tahun dan 5 tahun.

"Untuk seri A berjangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,5 persen hingga 9 persen per tahun. Sementara untuk seri B berjangka waktu 5 tahun tingkat bunga tetap sebesar 8,75 persen hingga 9,25 persen," ujar Awaluddin ketika memberikan keterangan pers kepada awak media di Jakarta, Rabu (7/11/2018).

Obligasi tersebut mendapat peringkat AAA (triple A) dari Peringkat Efek Indonesia (Pefindo). Adapun imbal hasil obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing imbal hasil obligasi.

Baca juga:  Bisnis Hotel Bandara Angkasa Pura II dari Tangerang hingga Medan

Awaluddin juga menyatakan optimismenya dalam penawaran umum ini."Kami optimistis Penawaran Umum ini akan sukses," kata Direktur Keuangan Angkasa Pura II, Andra Y Agussalam di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (7/11/2018).

Dana yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan dan peremajaan sisi udara seperti pengembangan runway, taxiway, apron, dan fasilitas penunjang lainnya.

Selain itu, juga pengembangan dari sisi darat seperti pengembangan gedung terminal, gedung parkir, aksesibilitas, dan fasilitas gedung lainnya dari bandara yang dikelola perusahaan.

AP II yakin dapat memperoleh Pernyataan Efektif dari OJK pada tanggal 30 November 2018. Tanggal penjatahan diperkirakan tanggal 5 Desember 2018 dan ditutup dengan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Desember 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com