Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MarkPlus: Shopee, Tokopedia, dan Lazada Kuasai Pasar E-Commerce Indonesia

Kompas.com - 08/11/2018, 19:10 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring dengan semakin matangnya industri ekonomi digital di Indonesia membuat hanya beberapa e-commerce yang berhasil mempertahankan mereknya.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh MarkPlus, pelaku seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada merupakan nama-nama yang paling sering disebut responden.

"Kalau dilihat petanya saat ini secara umum sekarang sedang didominasi Shopee, sisanya Lazada dan Tokopedia. Keduanya (Lazada dan Tokopedia) ini pemain yang agak lebih lama dari Shopee tapi mereka masih bisa mempertahankan posisinya sebagai leader," ujar Associate of High Tech, Property and Consumer Industry MarkPlus Irfan Setiawan ketika memberikan keterangan kepada awak media di Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Berdasarkan hasil survei tersebut ditunjukkan, Shopee menduduki posisi sebagai top of mind atau mereka yang pertama kali muncul di benak masyarakat dengan persentase responden sebesar 31 persen. Sementara Tokopedia berada di posisi kedua dengan 39,9 persen responden dan Lazada pada posisi ketiga dengan 35,7 persen.

Baca juga: Ini 3 E-Commerce yang Paling Dikenal Masyarakat Indonesia

Selain itu, e-commerce yang paling banyak digunakan adalah Shopee dengan 37 persen, Lazada 20,2 persen dan Tokopedia 20 persen.

Namun, Irfan menjelaskan, posisi popularitas e-commerce berbeda-beda di setiap kota.

"Untuk kota-kota yang sangat urban seperti Jakarta, Tokopedia mendominasi, sementara di Makassar terdapat Bukalapak yang masuk sebagai yang populer setelah Shopee dan Lazada," kata Irfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com