Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Terkoreksi Tipis setelah Menguat dalam Sepekan

Kompas.com - 09/11/2018, 11:02 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah rehat dari penguatan yang terjadi beberapa hari terakhir. Jumat (9/11/2018) pukul 10.28 WIB, rupiah di pasar spot melemah 0,51 persen ke Rp 14.613 ketimbang posisi kemarin pada Rp 14.539 per dollar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Kontan.co.id, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di Rp 14.632 per dollar AS pada hari ini, masih menguat 0,13 persen dari harga kemarin pada Rp 14.651 per dollar AS. Rupiah pada Jisdor ini menguat dalam delapan hari perdagangan.

Rupiah di pasar spot menguat dalam tiga hari hingga kemarin. Mata uang Garuda ini bertahan di bawah level Rp 15.000 per dollar AS sejak Jumat pekan lalu.

Rupiah pun mencatat kinerja terbaik di Asia dalam sepekan ini. Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah menguat 2,29 persen terhadap dollar AS dalam lima hari perdagangan.

Pelemahan rupiah di pasar spot hari ini terjadi seiring pelemahan hampir seluruh mata uang dan bursa saham Asia. Menjelang akhir pekan ini, hanya mata uang rupee dan yen yang masih menguat terhadap dollar AS.

Sementara itu, indeks dollar pagi ini terkoreksi tipis ke 96,717 dari penutupan kemarin pada 96,724. Indeks dollar kemarin menguat setelah pemilu sela AS rampung dan membawa Partai Demokrat memimpin House of Representatives.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Rupiah koreksi tipis setelah menguat 2,29% dalam sepekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com