Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China dan India Bakal Kuasai Pertumbuhan Tenaga Nuklir Dunia

Kompas.com - 09/11/2018, 17:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - China dan India akan menjadi negara pendorong pertumbuhan produksi tenaga nuklir dunia. Kedua negara tersebut pun saat ini mengejar program energi nuklir nasional.

Dikutip dari CNBC, Jumat (9/11/2018), menurut Lembaga Energi Internasional (IEA), pertumbuhan produksi tenaga nuklir dunia akan mencapai kisaran 46 persen pada tahun 2040 mendatang. Lebih dari 90 persennya berasal dari China dan India.

Produksi kelistrikan nuklir global tumbuh 1 persen pada tahun 2017. Adapun Asia mencatatkan pertumbuhan kapasitas nuklir antara 8-9 persen pada tahun 2017, menurut direktur jenderal Asosiasi Nuklir Dunia Agneta Rising.

Baca juga: Akademisi :Sebenarnya, Energi Nuklir yang Paling Siap Digunakan di Indonesia

"Pertumbuhan terbesar energi nuklir adalah di kawasan Asia, khususnya di China dan India," kata Rising.

Pada tahun 2017, China menambah tiga reaktor nuklir baru. Dengan demikian, jumlah reaktor nuklir yang beroperasi di negara tersebut mencapai 41 unit, hanya kalah sedikit dari AS dan Perancis.

China pun mencapai level tertinggi produksi nuklir pada tahun 2017 lalu. Total produksi melonjak 18 persen atau 35 TWh, menurut data World Nuclear Industry Status Report.

China juga berambisi meningkatkan kapasitas nuklir menjadi 58 gigawatt (GW) pada tahun 2020. Saat ini, kapasitas nuklir China mencapai 34,5 GW.

Baca juga: PLN Pelajari Pemanfaatan Tenaga Nuklir dari Rusia

Sementara itu, saat ini India memiliki 22 reaktor nuklir, terbesar ketujuh di dunia. Adapun total kapasitas kelistrikan net India mencapai 6.255 MW, jauh di bawah China yang mencapai 42.800 MW.

Akan tetapi, sejalan dengan adanya aturan kemudahan perusahaan asing mengoperasikan fasilitas nuklir, maka program nuklir India mulai menggeliat. Ini pun dapat mengubah lanskap nuklir di negara tersebut.

Di tengah kondisi kurangnya bahan bakar fosil, India mengejar investasi nuklir sebagai alternatif untuk meningkatkan bauran energi untuk menyokong pembangunan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com