JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memastikan satu armada B737 Max 8 yang digunakan maskapai pelat merah itu laik dioperasikan. Hal itu menyusul pemeriksaaan khusus yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Meski begitu, Direktur Teknik Garuda Indonesia I Wayan Susena mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Boeing terkait operasional pesawat B737 Max 8.
"Sejalan dengan upaya maksimalisasi aspek safety (keselamatan) pada pengoperasian satu armada B737 Max 8 yang kami operasikan tersebut, Garuda Indonesia juga telah melakukan koordinasi intensif dengan Boeing," ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Baca juga: Pasca Lion Air JT 610 Jatuh, Kemenhub Periksa 117 Pesawat
Selaku pabrikan pesawat, kata dia, Boeing melakukan update manual mitigasi pengoperasian Boeing 737 Max 8 sesuai dengan Flight Crew Operating Manual Bulletin (FCOM).
Manual mitigasi itu tersebut mengatur panduan yang harus diambil penerbang saat mengalami kondisi tertentu yang terkait dengan kondisi "erroneous input" pada fitur "angle of attact sensor" pesawat.
"Buletin tersebut juga telah kami sampaikan ke seluruh lini maintenance (perawatan) dan operasional Garuda Indonesia dan menjadi panduan untuk menjalankan kegiatan operasional Garuda Indonesia, khususnya untuk armada B737 Max 8 kami," kata Wayan.
Baca juga: Garuda Indonesia Mulai Operasikan Boeing 737-Max8 Terbaru
Sebelumnya, Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan melakukan pemeriksaan khusus kepada seluruh pesawat B737 Max 8 pasca jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610.
Pemeriksaan khusus meliputi indikasi "repetitive problems", pelaksanaan "troubleshooting", kesesuaian terhadap prosedur dan implementasi pelaksanaan aspek kelaikudaraan dan juga kelengkapan peralatan untuk melakukan "troubleshooting" pada pesawat B 737 Max 8.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.