Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Resign? Ajukan 5 Alasan Ini agar Tetap Profesional

Kompas.com - 10/11/2018, 07:46 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Dunia kerja tidak selalu berjalan mulus sesuai ekspektasi. Ada banyak hal yang mewarnai, mulai dari tekanan dan tantangan yang membuat Anda ingin mengajukan resign secepat mungkin.

Namun saat ingin mengajukan resign, yang ada malah diselimuti rasa takut dan cemas berlebihan, sehingga keinginan ini selalu tertunda. Tapi, pada saatnya, keputusan resign pun pasti menjadi bulat.

Nah, pada saat mengajukan resign, kirimkan surat setidaknya 1-2 bulan sebelumnya sehingga perusahaan bisa mencari orang baru. Anda pun juga perlu menyiapkan berbagai alasan yang tepat pula.

Intinya berikan perusahaan tenggang waktu yang pas agar kesannya tidak terlalu mendadak, sehingga kegiatan operasional perusahaan juga tidak terganggu.

Terkait dengan alasan resign, seperti dikutip dari Cermati.com, berikut beberapa alasan yang bisa Anda gunakan saat mengajukan pengunduran diri dari perusahaan agar tetap terkesan profesional.

1. Alasan Keluarga

Alasan ini bisa dipakai oleh wanita yang sudah berkeluarga. Misalnya ingin fokus mengurus anak atau tidak ingin jauh dari keluarga. Alasan ini sangat masuk akal, sehingga pemimpin perusahaan dapat memaklumi.

Sembari mengurus keluarga, Anda bisa mencari pekerjaan sampingan untuk menambah pemasukan. Misalnya membuka usaha kecil-kecilan di sekitar kompleks rumah.

2. Pekerjaan ‘Overloaded’

Hindari menyampaikan alasan resign karena Anda tidak sanggup menjalani posisi yang ditempati saat ini. Lebih baik beri tahu perusahaan kalau pekerjaan sedang overloaded, sehingga Anda ingin fokus pada satu jenis pekerjaan saja.

Alasan ini cocok disampaikan kalau Anda mempunyai usaha atau bisnis sampingan. Ketika resign disetujui oleh atasan, ada pekerjaan yang bisa dilakukan untuk menghasilkan uang.

3. Mencari Tantangan Baru

Kebanyakan orang suka berada pada zona nyaman, tetapi sisanya tidak. Jika Anda merasa tantangan kerja di perusahaan tidak ada, Anda bisa mencari tantangan baru di perusahaan lain.

Ajukan resign ke perusahaan dan katakan alasan yang sebenarnya. Alasan ini terdengar cukup subjektif, tetapi beberapa pemimpin perusahaan dapat memaklumi.

Sebelum mengajukan resign, pastikan Anda sudah mendapatkan pekerjaan baru di perusahaan lain. Jangan sampai menganggur selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, yang ada Anda sendiri yang rugi nantinya.

4. Melanjutkan Pendidikan

Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi merupakan cara seseorang untuk meningkatkan kualitas dan kualifikasi diri di dunia kerja. Perusahaan manapun tampaknya tidak keberatan jika karyawan mengajukan resign karena alasan pendidikan.

Beberapa perusahaan memberi kesempatan kepada karyawan yang berprestasi untuk melanjutkan pendidikan. Setelah tamat nanti, karyawan harus kembali bekerja di perusahaan dan mengabdi di sana. Jika alasan Anda untuk keluar selama-lamanya dari perusahaan, sebaiknya jangan memanfaatkan fasilitas beasiswa yang diberikan oleh perusahaan.

5. Gaji Tak Kunjung Naik

Mengajukan resign karena perusahaan tak kunjung memberi kenaikan gaji kepada karyawan adalah hal yang sangat masuk akal. Apalagi jika karyawan selalu berprestasi. Ketika pemimpin perusahaan kurang merespons, Anda bisa menemui pimpinan dan menunjukkan portofolio sebagai bukti pencapaian kerja selama ini.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com