Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Festival Belanja Singles Day yang Bikin Alibaba Raup Ratusan Triliun Rupiah

Kompas.com - 12/11/2018, 08:33 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

HONG KONG, KOMPAS.comSingles Day yang awalnya dirayakan mahasiswa di China sebagai "perlawanan" terhadap Valentine’s Day telah menjadi momen yang menghasilkan perputaran uang ratusan triliun rupiah bagi raksasa e-commerce Alibaba.

Para mahasiswa jomblo di Unversitas Nanjing China disebut-sebut yang memulai perayaan Hari Jomblo dalam lingkup kampus pada 11 November di era 1990-an. Masing-masing angka 1 dari tanggal itu menjadi representasi ideal sebuah status lajang.

Alih-alih merayakan kesendirian dengan bermuram durja, para mahasiswa ini mengapresiasi diri sendiri lewat bermacam hal yang menyenangkan hati. Mulai dari makan enak sampai kenyang, karaokean, hingga belanja berbagai barang yang sebenarnya telah lama ingin dimiliki. Intinya, mereka ingin ada hari yang nyata untuk berpuas diri.

Kemudian pada tahun 2009,  adalah Daniel Zhang, yang saat ini menjabat sebagai CEO Alibaba memulai festival Singles Day sebagai ajang promosi platform e-commerce baru.

Baca juga: Capai Rp 446,6 Triliun, Penjualan Alibaba di Singles Day Pecahkan Rekor

Alibaba pun meluncurkan ajang belanja pertama pada 11 November dengan menawarkan diskon besar-besaran di platform e-commerce Tmall. Tmall merupakan salah satu platform e-commerce utama Alibaba dan pertama kali diluncurkan pada 2008.

Festival belanja Single's Day pun diadakan pada 11 November oleh Zhang sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan merek.

Dikutip dari CNBC, Alibaba mencatatkan penjualan di platformnya sebesar 7,8 juta dollar AS pada edisi pertama Singles Day tahun 2009. Sementara tahun ini, penjualan mencapai 30,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 446,6 triliun, atau lebih dari 30 kali lipat penjualan saat festival ini diadakan.

Hal itu pun membuat Singles Day sebagai festival belanja terbesar di dunia. Zhang pun mengaku tak pernah membayangkan hal tersebut.

"Saya tidak pernah berharap bahwa kita dapat mengubah hari ini menjadi sebuah hari yang sangat komersial untuk seluruh masyarakat," ujar Zhang.

"Saya pikir hari ini lebih seperti fenomena," lanjut dia.

Baca juga: Biar Kantong Tak Jebol saat Festival Belanja Online, Ikuti Jurus Jitu Ini

Sebelumnya, Zhang sempat menjanjikan festival Singles Day 2018 akan menjadi festival belanja terbesar di dunia baik dari skala transaksi maupun jangkauan transaksi.

"Perubahan terbesar saat ini adalah bagaimana orang-orang bisnis melihat kekuatan internet. Dulu orang-orang hanya berpikir ini adalah saluran baru untuk menjual lebih banyak produk, tetapi hai ini sebagian besar binis, mereka melihat teknologi digital, internet, sebagai infrasturktur untuk mengubah bisnis yang ada dan pergi ke pasar yang baru untuk melayani pelanggan baru," ujar Zhang.

Adapun Singles Day tahun ini dirayakan di tengah jatuhnya pasar saham China dan iklim perdagangan China yang sedang tidak baik dengan AS. Dalam laporan pendapatan terakhirnya yang berakhir pada 30 September, Alibaba telah memangkas proyeksi pendapatan untuk tahun 2018.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com