Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPTJ: Perkembangan Angkutan Online Suatu Keniscayaan

Kompas.com - 12/11/2018, 12:50 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan transportasi online atau daring di Indonesia merupakan sebuah keniscayaan seiring dengan perjalanan zaman. 

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Bambang Prihartono mengungkapkan, saat ini bisnis transportasi di Tanah Air terus tumbuh dan berkembang. Meski demikian, tak jarang menimbulkan persoalan baru di tengah masyarakat.

"Bisnis transportasi tumbuh di kita (Indonesia). Buat saya enggak masalah, yang penting masyarakat punya alternatif," kata Bambang di Jakarta, Senin (12/11/2018).

Menurut Bambang, dengan adanya sejumlah kemajuan itu pemerintah harus siap dan bekerja keras untuk mengimbanginya atau bahkan melampauinya. Sehingga, target untuk pengembangan dan perbaikan transportasi di Indonesia tercapai.

Baca juga: Pemerintah Pertimbangkan Perpres Aturan Angkutan Online yang Baru

"Oleh karena itu, pemerintah harus bekerja keras untuk mengejar target-target yang ada," ujarnya.

Dia mengungkapkan, perkembangan angkutan online adalah sebuah keniscayaan yang harus diterima. Sebab di masa mendatang perkembangan infrastruktur, khususnya transportasi akan ditunjang oleh kemajuan informasi dan teknologi (IT).

"Kalau orang alergi dengan IT, berarti dia akan ketinggalan. Oleh karena itu IT menjadi penting," jelasnya.

Ia mencontohkan, hingga kini kehadiran penyedia jasa transportasi online seperti Go-Jek dan Grab masih menimbulkan pro dan kontra.

Guna mengatasi hal ini, diperlukan koordinasi dan sinergitas oleh semua pihak. Sebab, mitra perusahaan angkutan online bukan hanya Kemenhub, namun terdapat beberapa instansi lainnya.

Baca juga: Kemenhub Jajaki Kemungkinan adanya Seleksi Diver Transportasi Online

"Terkait dengan taksi online, ojek online kita, di sini kalau bicara mitranya banyak sekali, tidak hanya Kemenhub saja. Ada Keminfo, UKM, ada tenaga kerjanya, jadi penyelesaian masalah ini bukan hanya domainnya Kemenhub (tapi) harus sama-sama," imbuhnya.

Selama ini, sambung Bambang, pihaknya sudah melakukan serangkaian upaya untuk memecahkan permasalahan dan mencari solusinya. Salah satunya melalui program pertemuan rutin bersama para driver agar dapat mendengarkan keluhan sekaligus aspirasi mereka.

"Apa sih masalah kalian? Ini-ini, oke saya bicarakan dengan aplikator. Kemarin saya ketemu (manajemen) Go-Jek dan Grab, menyampaikan permasalahan-permasalahan yang ada. Alhamdulillah direspon dengan baik. BPTJ hadir di situ, di tengah-tengah itu selalu mengomunikasikan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com