Festival Belanja Online 11.11, Pembeli Lazada Tembus 20 Juta

JAKARTA, KOMPAS.com - Festival Belanja Lazada 11.11 mencatatkan penjualan lebih dari 20 juta pembeli se-Asia Tenggara. Capaian tersebut dianggap rekor penjualan baru bagi mereka selama beroperasi.

Selama promo berlangsung hingga puncaknya pada 11 November 2018, Lazada menawarkan berbagai promo hingga permainan interaktif.

Chief Marketing Officer (CMO) Lazada Indonesia Monika Rudijono mengatakan, belanja online bukan lagi tentang tentang belanja satu kali dan diskon, tapi membangun pengalaman belanja jangka panjang melalui hiburan dan interaksi.

"Inilah mengapa kami memperkenalkan game dalam aplikasi baru seperti Wonderland, Slash It, dan Shake It agar pembeli kami bersenang-senang sambil browsing, mengumpulkan voucher dan berbelanja," kata Monica dalam keterangan tertulis, Selasa (13/11/2018).

Baca juga: Ini Perbandingan Promo E-Commerce pada Festival Belanja Online 11.11

"Festival Belanja 11.11 Lazada tahun ini merupakan kesuksesan besar dan ini merupakan awal," lanjut dia.

Adapun merek terpopuler yang paling diminati saat festival belanja yaitu Realme, Xiaomi, Samsung, Sweety, Wardah, Maybelline, L'Oréal Paris.

Tepat pada tengah malam, Minggu (11/11/2018) lalu, pembeli di Asia Tenggara mengambil lebih dari 50 juta penawaran. Dalam 60 menit pertama, sebanyak 1,2 juta pesanan telah tercatat. Kategori yang paling banyak dicari oleh pembeli adalah smartphone, popok dan susu bubuk, dan produk kecantikan.

Selain itu, lebih dari 400.000 brands dan pelaku UKM (sellers) turut berpartisipasi. Dalam promosi tersebut, selain diskon, Lazada juga membagi-bagikan voucher melalui permainan interaktif. Ada lebih dari 50 juta voucher yang dibagikan.

Banjirnya pembeli saat festival belanja itu tak lantas membuat pengiriman mejadi lama. Lazada mencatatkan waktu tersingkat untuk mengemas paket adalah 25 detik dan pngiriman pertama tiba 90 menit setelah tengah malam.

Chief Executive Officer (CEO) Lazada Indonesia Alessandro Piscini menyampaikan terima kasih kepada konsumen maupun penjual serta UKM yang berpartisipasi dalam momentum itu.

“Kami tentunya tersemangati untuk terus membangun ekosistem eCommerce inklusif serta berkelanjutan di Kawasan ini dengan tujuan mendukung terciptanya delapan juta pengusaha e-commerce dan UKM yang bertumbuh dan berkembang hingga tahun 2020," kata Alessandro.