Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2030, Gas Bumi Akan Geser Posisi Batu Bara

Kompas.com - 13/11/2018, 18:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

PARIS, KOMPAS.com - Gas bumi diprediksi bakal menggantikan batu bara sebagai sumber energi terbesar kedua di dunia setelah minyak pada tahun 2030 mendatang. Ini sejalan dengan upaya menurunkan polusi udara dan peningkatan penggunaan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG).

Hal tersebut diungkapkan oleh Badan Energi Internasional (IEA). Dalam laporannya yang bertajuk World Energy Outlook 2018, IEA menyatakan permintaan energi akan naik lebih dari seperempat antara tahun 2017 dan 2040, dengan asumsi penggunaan energi yang lebih efisien, namun akan naik lebih dari dua kali lipat bila tidak ada perbaikan semacam itu.

Permintaan gas bumi akan meningkat 1,6 persen per tahun hingga tahun 2040 dan akan naik 45 persen dibandingkan saat ini.

IEA mengestimasikan bahwa akan ada lebih banyak efisiensi energi dalam penggunaan di bahan bakar, bangunan, dan faktor-faktor lainya.

"Gas bumi adalah bahan bakar fosil yang pertumbuhannya paling pesat dalam New Policies Scenario (yang dirilis IEA), (akan) menggeser batu bara pada tahun 2030 sebagai sumber energi terbesar kedua setelah minyak," tulis IEA dalam laporannya seperti dikutip dari CNBC, Selasa (13/11/2018).

China pun diprediksi bakal menjadi importir gas bumi terbesar di dunia yang akan menyamai level impor Uni Eropa pada tahun 2040. Saat ini, China telah menjadi importir terbesar minyak dan batu bara.

Meskipun China adalah pengguna gas bumi terbesar ketiga di dunia setelah AS dan Rusia, namun China harus mengimpor sebanyak 40 persen kebutuhannya, lantaran produksi dalam negeri tidak bisa melampaui permintaan.

Negara-negara berkembang di Asia pun akan menyumbang sekitar separuh dari pertumbuhan permintaan gas bumi global. IEA memproyeksikan, total porsi impor gas bumi negara-negara tersebut akan naik menjadi 60 persen pada tahun 2040.

"Meskipun pembicaraan mengenai pasar gas bumi global yang menyerupai (pasar) minyak masih prematur, namun volume perdagangan LNG telah meningkat secara substansial sejak tahun 2010," jelas IEA. 

Pada tahun 2025, AS akan menyumbang sekira 40 persen pertumbuhan total produksi gas bumi dunia. Sementara itu, permintaan kelistrikan global akan tumbuh 2,1 persen per tahun, menurut IEA, didorong peningkatan penggunaan listrik di negara-negara berkembang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com