Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Ekonomi ASEAN Sepakati Perjanjiian Pengembangan E-Commerce

Kompas.com - 13/11/2018, 19:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para menteri ekonomi ASEAN menegaskan komitmen untuk mempromosikan dan memfasilitasi inovasi dan pergerakan e-commerce. Ini dilakukan dengan menandatangani Perjanjian Pengembangan Niaga Elektronik (ASEAN Agreement on E-Commerce).

Penandatangan dilakukan dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-33, di Singapura, Senin (12/11/2018).

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, perjanjian tersebut pertama kalinya dilakukan di dunia yang ditandatangani dalam konteks regional Kesepakatan Perdagangan Bebas (FTA) untuk memfasilitasi dan menciptakan lingkungan yang inovatif bagi perkembangan e-commerce.

Ketentuan pada perjanjian ini mengatur perdagangan lintas batas antar negara-negara anggota ASEAN, lokalisasi fasilitas komputerisasi, serta mendorong negara-negara di kawasan ASEAN untuk mewujudkan sistem pembayaran elektronik yang aman dan saling terintegrasi satu sama lain.

Baca juga: IMF: E-commerce Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Asia

"ASEAN yakin bahwa implementasi Perjanjian ini perekonomian Indonesia dan negara anggota ASEAN lainnya akan tumbuh pesat,” ujar Enggar yang juga merupakan Ketua Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN Indonesia, melalui keterangan tertulis, Selasa (12/11/2018).

Enggar menambahkan, perjanjian ini akan memberi ruang bagi seluruh anggota ASEAN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis e-commerce dengan menerapkan kebijakan nasional masing-masing yang sejalan dengan perjanjian ini. Ia juga meyakini bahwa dampak positifnya akan signifikan bagi Indonesia.

Sebab, pada saat yang bersamaan, Indonesia juga sedang mendorong tumbuhnya aktivitas bisnis termasuk skala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti usaha rintisan.

Sesuai Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik 2017-2019, Indonesia menargetkan untuk menjadi perekonomian digital terbesar pada 2020.

Baca juga: Penjualan E-Commerce Global Dekati 6 Triliun Dollar AS Pada 2022

“UMKM diharapkan dapat memanfaatkan platform niaga elektronik di Indonesia dan ASEAN untuk dapat menembus pasar ASEAN dan global. Untuk itu, Pemerintah akan mendorong upaya peningkatan daya saing UMKM," kata Enggar.

Para Menteri Ekonomi ASEAN menegaskan kembali keseriusan ASEAN dalam meningkatkan kualitas integrasi ekonomi melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tengah ketidakpastian ekonomi dunia saat ini.

Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan ASEAN menyelesaikan beberapa Perjanjian Perubahan pada masa Keketuaan Singapura tahun ini, di antaranya dalam bidang Perdagangan Barang (Protocol to Amend ATIGA), Perdagangan Jasa (Protocol to Implement the 10th AFAS Package dan ASEAN Trade in Services Agreement/ATISA), serta Investasi (The Fourth Protocol to Amend the ASEAN Comprehensive Investment Agreement/ACIA).

Enggar berharap pelaku usaha Indonesia dapat secara aktif memanfaatkan peluang usaha dan investasi di dalam negeri dan di negara anggota ASEAN, baik di bidang barang, jasa dan investasi.

Baca juga: Berkat E-commerce, Bisnis Logistik Diprediksi Tumbuh Pesat


"Khusus untuk Perjanjian di bidang barang yang telah ditandatangani bulan Agustus lalu, pelaku usaha Indonesia baik produsen mapun pedagang dapat memanfaatkannya secara maksimal sejak mulai diimplementasikannya Sertifikasi Mandiri dalam melakukan ekspor di ASEAN pada bulan Maret 2019,” kata Enggar.

Selain itu, para Menteri Ekonomi ASEAN juga mendorong ASEAN untuk segera menyiapkan rencana kerja dalam meningkatkan kesiapan ASEAN menghadapi Revolusi Industri 4.0. Indonesia berharap dapat segera merealisasikan Roadmap Making Indonesia 4.0 yang fokus pada sektor industri yaitu makanan dan minuman, otomotif, tekstil dan produk tekstil, elektronik dan kimia.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan berbagai program dan inisiatif yang telah dan sedang diimplementasikan, antara lain melalui pembangunan Science Techno Park (STP), pengembangan usaha rintisan digital dan digital talent serta pengembangan kota pintar.

“Pembahasan Revolusi Industri 4.0 ini sangat relevan bagi Indonesia, mengingat sejumlah program dan aksi juga telah dilakukan oleh Indonesia dan selanjutnya dapat dikerjasamakan di tingkat ASEAN untuk mendapat manfaat yang lebih besar di masa yang akan datang,” pungkas Enggar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com