JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro mengungkapan, ada kesia-siaan yang membuat transaksi berjalan Indonesia terus menerus defisit.
Kesia-siaan itu yakni penggunaan kapal asing untuk mengangkut produk ekspor Indonesia ke luar negeri. Bambang menyebut hal itu sebagai buang-buang devisa.
"Jasa kapal kita itu ternyata salah satu penyumbang defisit terbesar di dalam neraca pembayaran kita," ujarnya saat memberikan sambutan pada diskusi Sumbang Pemikiran Kadin dalam RPJMN 2020-2024 di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Bambang menyambut baik upaya para pengusaha untuk terus melalukan ekspor produknya ke berbagai negara. Sayangnya kapal yang digunakan banyak kapal-kapal asing.
Baca juga: Hingga November, Aliran Modal Asing Melalui SBN Capai Rp 42,6 Triliun
Akibatnya, pengusaha juga harus membayar jasa angkut kepada perusahaan kapal asing tersebut. Akhirnya devisa pun banyak mengalir ke luar negeri.
"Ketika kita mendapatkan devisa dari ekspor, pada saat yang sama kita membuang devisa karena pakai kapal asing tersebut. Ini salah satu penyumbang terbesar silahkan melihat di data," kata dia.
Ke depan, Bambang berharap seluruh stakeholder pengusaha bisa ikut menekan defisit transaksi berjalan. Salah satunya yakni dengan mengekspor produk dengan kapal dalam negeri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.