Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Konverter Kit BBM, Nelayan Hemat hingga Rp 50.000 per Hari

Kompas.com - 14/11/2018, 20:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar kembali membagikan paket perdana konverter kit BBM ke elpiji kepada nelayan. Kali ini, ia menyalurkan 880 unit konkit di Tarakan sekaligus meninjau proyek pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 4.695 sambungan rumah (SR) di sana.

Kedua program ini didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018 yang diamanatkan kepada Kementerian ESDM.

"Bapak-bapak nelayan tidak usah takut karena LPG habis, rebutan elpiji di rumah dengan ibu-ibu, karena ibu-ibu sudah memakai jargas. Bapak-bapak (melaut) pakai elpiji 3 kilogram, Ibu-ibu pakai jargasnya,” ujar Arcandra dalam keterangan tertulis, Rabu (15/11/2018).

Pembagian 880 unit konverter kit BBM ke LPG untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil merupakan salah satu upaya Pemerintah melakukan diversifikasi energi yaitu menyediakan alternatif energi yang dapat digunakan.

Baca juga: Warga Misool di Raja Ampat Kini Bisa Nikmati BBM Satu Harga

Dengan konverter kit berbahan bakar elpiji, nelayan bisa menghemat biaya operasional penggunaan elpiji hingga 30 persen dengan asumsi tanpa ada subsidi. Jika dengan subsidi yang berlaku sekarang, baik untuk bensin maupun elpiji, maka penghematan yang diperoleh bisa mencapai sekitar 50 persen.

“Manfaat konkit untuk nelayan melaut 8-10 jam, bisa hemat Rp 30.000-50.000 sehari," kata Arcandra.

Selain itu, konkit ini juga ramah lingkungan karena minim emisi.  "Jadi ada dua manfaat konkit yang pertama manfaat ekonomi dan yang kedua ramah lingkungan," lanjut dia.

Pembagian paket perdana konverter kit BBM ke elpiji terdiri atas beberapa komponen, yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, dua buah tabung elpiji 3 kg, serta aksesoris pendukung lainnya berupa reducer, regulator, mixer, dan sebagainya.

Pertamina dipastikan siap mendukung kelancaran program ini dengan menyiapkan kebutuhan refill elpiji tabung 3 kilogram. Dengan demikian, para Nelayan dapat merasakan manfaat dari program konversi ini dan berkembang pemakaian elpiji untuk mesin perahu nelayan ke depannya.

Adapun kriteria nelayan yang mendapatkan paket konverter kit BBM ke BBG sesuai Perpres Nomor 126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil antara lain nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT), berbahan bakar bensin atau solar dan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP).

Pada 2016 dan 2017, Kementerian ESDM melalui penugasan kepada Pertamina telah membagikan 5.473 unit di 10 kabupaten/kota dan 17.081 unit paket konverter kit di 28 kabupaten/kota. Sementara pada 2018 ini ditargetkan pembagian sekitar 25.000 unit di 58 kabupaten/kota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Whats New
Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Whats New
Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Whats New
Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Whats New
Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com