Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos BCA Sebut Fitur QR Code Akan Digemari Milenial

Kompas.com - 15/11/2018, 12:36 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja mengatakan, kanal pembayaran yang semakin beragam saat ini memiliki segmentasi pasarnya masing-masing.

Untuk kalangan milenial, Jahja menyebutkan bahwa QR code akan menjadi primadona mereka. Hal ini karena, efisiensi dan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi ini.

“Tergantung kosumennya karena beda-beda. Masing-masing punya kesenangan pribadi. Kalau biasa pakai m-banking ya silakan. Sedangkan kalau dengan ada QR kode, kalangan milenial pasti masuknya ke sini karena paling praktis,” ujar Jahja di Menara BCA Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Namun, untuk menggeser kanal pembayaran konvensional, Jahja menggungkapkan QR code ini belum bisa jika dilihat secara nilai transaksi walalupun jika dilihat secara volume transaksi memungkinkan. Dia menyebut, 97 persen memang sudah digital, tapi sisa yang 3 persen ini masih memegang kendali atas nilai transaksi BCA sebesar 57 persen.

“Kalau dari segi volume bisa, tapi kalau dari value (nilai transaksi) tidak. Biasanya yang konvensional digunakan orang lanjut usia dan tidak suka produk milenial transaksisnya masih besar walaupun jumlahnya sedikit. Sekarang memang 97 persen sudah digital, tapi untuk valuenya yang 3 persen ini masih (memegang) 57 persen valuenya,” ucap Jahja.

Untuk menikmati fitur QR code, nasabah yang tinggal mengunduh versi terbaru m-banking BCA di ponsel masing-masing. Namun, transaksi menggunakan teknologi ini baru sebatas transfer dana antar sesama pemilik rekening BCA.

“Sudah bisa dipakai (QR kode), tapi harus update m-banking. Ini baru bisa transfer sesama BCA, tapi kalau merchant punya QR kode juga bisa. Intinya ini transfer bukan payment,” papar Jahja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com