Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 5 Tahun, Jepang Bakal Kebanjiran 345.000 Pekerja Asing

Kompas.com - 16/11/2018, 13:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com – Sebanyak lebih dari 345.000 orang pekerja asing akan bergabung ke dalam angkatan kerja di Jepang dalam lima tahun. Ini terjadi ketika sistem visa kerja baru yang diperkenalkan pemerintah Jepang berlaku efektif pada April 2019.

Meskipun demikian, sistem visa baru tersebut masih harus memperoleh persetujuan oleh legislatif Jepang.

Dikutip dari The Japan Times, Jumat (16/11/2018), dari 14 industri yang ditentukan pemerintah, sektor layanan keperawatan diestimastikan paling banyak menyerap tenaga kerja asing, yakni sekitar 50.000 hingga 60.000 orang. Kemudian diikuti oleh industri restoran, yang diprediksi bakal menyerap sekitar 41.000 hingga 53.000 orang pekerja.

Adapun sektor konstruksi diperkirakan menyerap 30.000 sampai 40.000 orang pekerja asing. Sementara itu, sektor jasa kebersihan bangunan diprediksi menyerap 28.000 hingga 37.000 orang pekerja.

Data-data tersebut merupakan estimasi yang dirilis pemerintah. Data itu dirilis setelah pemerintah dicecar oleh partai oposisi lantaran menolak memprediksi seberapa banyak pekerja asing yang diekspektasikan masuk ke Jepang di bawah sistem visa baru.

Jepang saat ini masih melarang pekerja asing tanpa keterampilan untuk bekerja di negara itu. Meskipun demikian, faktanya masih banyak pekerja migran dengan visa pelajar atau magang direkrut untuk memenuhi kekurangan tenaga kerja lantaran populasi yang kian menua.

Pemerintah Jepang menargetkan untuk menerbitkan dua kategori visa untuk pekerja asing nonmanajerial. Ini dilakukan di bawah payung undang-undang imigrasi baru yang masih digodok.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengurai Pandangan Capres-Cawapres Soal Ibu Kota Nusantara

Mengurai Pandangan Capres-Cawapres Soal Ibu Kota Nusantara

Whats New
Cara Bayar Paspor Melalui ATM BCA

Cara Bayar Paspor Melalui ATM BCA

Whats New
Ditjen Pajak Bisa 'Intip' Rekening Nasabah di Atas Rp 1 Miliar, Ini Tujuannya

Ditjen Pajak Bisa "Intip" Rekening Nasabah di Atas Rp 1 Miliar, Ini Tujuannya

Whats New
Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Global

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Global

Whats New
Lewat Ekonomi Digital, Menko Airlangga Ajak Mahasiswa PKN STAN Jaga Ketahanan Perekonomian

Lewat Ekonomi Digital, Menko Airlangga Ajak Mahasiswa PKN STAN Jaga Ketahanan Perekonomian

Whats New
TKN Prabowo-Gibran soal Solusi Kenaikan Harga Pangan: Operasi Pasar dan Transformasi Bulog

TKN Prabowo-Gibran soal Solusi Kenaikan Harga Pangan: Operasi Pasar dan Transformasi Bulog

Whats New
Kejadian Bercanda Bawa Bom di Pesawat Kerap Terulang, Kemenhub Minta Seluruh Pihak Gencarkan Sosialisasi

Kejadian Bercanda Bawa Bom di Pesawat Kerap Terulang, Kemenhub Minta Seluruh Pihak Gencarkan Sosialisasi

Whats New
PII Siap Jamin Utang Proyek di IKN yang Digarap Pemerintah Bersama Pengusaha

PII Siap Jamin Utang Proyek di IKN yang Digarap Pemerintah Bersama Pengusaha

Whats New
Daftar Kasus Penumpang Pesawat Bercanda soal Bom pada 2023

Daftar Kasus Penumpang Pesawat Bercanda soal Bom pada 2023

Whats New
Simak, Pengaturan Pelabuhan Penyeberangan 22 Desember 2023 - 2 Januari 2024

Simak, Pengaturan Pelabuhan Penyeberangan 22 Desember 2023 - 2 Januari 2024

Whats New
Menteri ESDM: Harga Pertalite Bisa Turun kalau Minyak Mentah di Bawah 60 Dollar AS

Menteri ESDM: Harga Pertalite Bisa Turun kalau Minyak Mentah di Bawah 60 Dollar AS

Whats New
IHSG Akhir Pekan Berakhir 'Hijau', Transaksi Capai Rp 14,2 Triliun

IHSG Akhir Pekan Berakhir "Hijau", Transaksi Capai Rp 14,2 Triliun

Whats New
Imbas Boikot, Kapitalisasi Pasar Starbucks Menguap Rp 186,43 Triliun

Imbas Boikot, Kapitalisasi Pasar Starbucks Menguap Rp 186,43 Triliun

Whats New
Pembagian 'Rice Cooker' Gratis Ditargetkan Rampung Januari 2024

Pembagian "Rice Cooker" Gratis Ditargetkan Rampung Januari 2024

Whats New
Menguatkan Pertumbuhan dengan Teknik Penjualan Konsultatif (Bagian IV)

Menguatkan Pertumbuhan dengan Teknik Penjualan Konsultatif (Bagian IV)

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com