KOMPAS.com - Di salah satu sudut venue event Filantrophy Festival (FiFest) 2018, salah satu stan pameran tampak tak pernah sepi pengunjung. Para pengunjung yang melintasinya banyak yang tertarik lantas singgah ke booth tersebut.
Dari mahasiswa, karyawan, pengusaha, aktivis sosial, hingga Kepala Bappenas RI Bambang Brodjonegoro.
Stan itu menampilkan ragam aktivitas dan aneka produk Kampung Koran, sebuah program sosial berkelanjutan yang dibangun bersama oleh Corporate Social Responsibility (CSR) Kompas Gramedia (KG), lembaga/komunitas Salam Rancage dan sejumlah warga yang bermukim di sekitar perkantoran pusat KG, Jakarta Pusat.
Sebagian pengunjung ada yang sekadar melihat-lihat, ada yang bertanya atau melakukan wawancara, membeli produk kerajinan, hingga ada pula yang berlama-lama di sana untuk belajar praktek secara langsung menganyam kertas koran bekas menjadi aneka produk kerajinan.
“Inspiratif sekali Kampung Koran ini. Banyak kegiatan yang bersifat pemberdayaan dan berwawasan lingkungan. Produknya kerajinannya tak hanya bagus dan unik, tapi juga berkontribusi memberikan tambahan pendapatan buat ibu-ibu pengrajinnya,” ujar Raya Faiha, mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, yang berkunjung ke booth Kampung Koran siang itu (16/11/2018).
Ragam Aktivitas dan Produk Kampung Koran
Dirintis sejak media 2015, Kampung Koran hadir sebagai sebuah wadah kolaborasi multipihak yang berupaya mewujudkan 3 keselarasan, yakni keselarasan di bidang sosial, finansial dan lingkungan. Sebuah tujuan besar yang berpijak pada konsep 3P (People, Profit, Planet) dalam kaidah pembangunan berkelanjutan.
Di Kampung Koran, kerjasama antara warga dengan perusahaan (Kompas Gramedia) dan lembaga (Salam Rancage) telah mewujud dalam beragam aktivitas yang kreatif dan produktif namun tetap ramah lingkungan. Di antaranya adalah aktivitas menganyam kertas koran bekas menjadi kerajinan.
Produk-produk kerajinan yang telah dihasilkan oleh pengrajin Kampung Koran cukup beragam, mulai dari tempat pensil, gantungan kunci, buku agenda, wadah makanan, keranjang laundry, tas, tikar, dan lain sebagainya. Beragam produk tersebut telah diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari individu, perusahaan hingga instansi pemerintahan. Beberapa produk bahkan telah dikirim ke beberapa Negara seperti Jepang, Italia dan Amerika.
Tak hanya aktivitas memproduksi kerajinan, para pegiat Kampung Koran juga mendirikan tiga Bank Sampah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.