Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga dari Empat Ekonomi Terbesar Dunia Lesu

Kompas.com - 19/11/2018, 14:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Perlambatan ekonomi global kini tengah terjadi. Diprediksi, kondisi perlambatan tersebut segera merambat ke AS pada tahun 2019 mendatang.

Dikutip dari CNN Business, Senin (19/11/2018), pertumbuhan ekonomi tiga negara dengan perekonomian terbesar di dunia terpantau melambat. Pertumbuhan ekonomi Jerman dan Jepang melambat pada kuartal III 2018.

Di China, ada tanda-tanda kondisi kontraksi ekonomi. Kondisi-kondisi tersebut kontras dengan pertumbuhan ekonomi AS yang kuat.

Penyebab lemahnya kinerja perekonomian negara-negara tersebut bervariasi. Namun demikian, para ekonom meyakini Jerman dan Jepang akan segera menghindari resesi dan kembali mencatat pertumbuhan.

Baca juga: Kuartal III-2018, Pertumbuhan Ekonomi Jerman Justru Terkoreksi

Ekonomi Jerman merosot untuk pertama kalinya sejak tahun 2015 pada kuartal III 2018. Perekonomian Jerman terpukul karena prosedur baru terkait pengujian emisi kendaraan bermotor yang menyebabkan penjualan kendaraan roda empat melambat.

Ekspor Jerman pun menurun lantaran perang dagang AS-China. Para ekonom memandankg pertumbuhan ekspor Jerman akan terus melemah karena penurunan permintaan dari mitra-mitra dagang utama, seperti Turki, Rusia, dan China.

Sementara itu, Jepang dipandang terbiasa dengan stagnasi ekonomi bahkan resesi. Akan tetapi, proyeksi pertumbuhan ekonomi Jepang cenderung lebih cerah.

Pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal III 2018 terdampak bencana alam. Para ekonom memproyeksikan belanja konsumen akan meningkat pada kuartal terakhir tahun 2018.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi China Melambat, Indonesia Bisa Kena Imbasnya

Adapun China, ekonomi terbesar kedua dunia, melaporkan pertumbuhan konsumsi yang lebih lemah pada kuartal III 2018. Keyakinan konsumen pun lemah dan pertumbuhan kredit mengecewakan.

Para ekonom memproyeksikan pemerintah China akan menggelontorkan stimulus guna memitigasi dampak perang dagang dengan AS.

"Kami meyakini hal buruk akan terjadi, dengan perlambatan pertumbuhan akan lebih cepat terjadi pada musim semi 2019," jelas Ting Lu, kepala ekonom China di Nomura dalam laporan risetnya.

Baca juga: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global, Dow Jones Merosot

Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 2,5 persen pada tahun 2019. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan 2,9 persen pada tahun ini.

Sejumlah risiko memengaruhi awan mendung proyeksi pertumbuhan ekonomi global, antara lain perang dagang dan dampak kenaikan suku bunga acuan AS terhadap negara-negara berkembang. Italia pun dipandang bisa menjadi pemicu krisis di Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com