Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RMA Tampung Serat Kelapa untuk Penguatan Ekonomi Rakyat

Kompas.com - 19/11/2018, 21:30 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Rekadya Multi Adiprima (RMA) akan menampung serat kelapa dihasilkan petani yang tergabung dalam Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Koperasi. Ini dilakukan untuk penguatan ekonomi masyarakat kecil.

Presiden Direktur PT Rekadya Multi Adiprima (RMA), Farri Aditya mengatakan, selama ini buah kelapa belum begitu dimaksimalkan keberadaannya. Padahal komoditas ini bisa dimanfaat utuk beberapa hal termasuk di indistri otomotif.

"Serabut yang selama ini tidak pernah diolah dan dibuang dikumpulkan di koperasi. Koperasi nantinya mengolah menjadi serat lalu akan di-supply ke tempat kami," kata Farri di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (19/11/2018.

Menurut Farri, para petani saat ini belum tahu cara mengembangkan dan mengelola potensi yang dimiliki kelapa. Bahkan sabut atau kulit kelapa masih dianggap sebagai sampah dan limbah. Sisi lain, padahal potensi ini sangat besar untuk digarap, apalagi Indonesia dikenal sebagai salah satu negara pengahasil buah kelapa terbesar di dunia.

"Jadi para petani jangan hanya memikir dia seorang petani, dia punya anak bisa dikembangkan. Juga bisa dibangunkan wirausaha yang penting ketersediaan materialnya itu ada," ujarnya.

Dia menuturkan, langkah ini sudah mulai berjalan sejak 2016 dan bahkan sudah mendapat sokongan dana dari pemerintah terkait. Pada 2017 lalu, mereka sudah memetakan potensi ini dan di 2018 sudah dilakukan kegiatan bisnis.

"Nah, menariknya (sebelumnya) serat itu karena tidak termanfaatkan. Kami bisa membuktikan bahwa serat panjang dan pendek itu applicable to our machine dan our process. Jadi sebenarnya inilah yang sudah kita lakukan bersama pemerintah," tuturnya.

Hingga saat ini, PT RMA membeli serat kelapa dari petani yang tergabung di UKM dan Koperasi dengan nilai 1.500 per kilogram. Estimasinya dalam 3-4 butir kelapa akan menghasilkan 1 kilogram serabut kelapa yang sudah dioleh.

Salah satunya dari kelompok Koperasi Produksi Mitra Kelapa (KPMK) asal Pandeglang, Provinsi Jawa Barat. Jumlah

sekitar 300 ton per bulan dan seiring waktu akan terus bertambah.

"Saperti saya katakan tadi, limbah bukan untuk menyampah. Karena selama ini serabut itu dikatakan limbah tapi saya katakan sebaliknya gimana?" tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com