Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Hasil Audit Bank Dunia, Kerusakan Danau Toba Parah

Kompas.com - 20/11/2018, 06:30 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, berdasarkan hasil audit yang dilakukan Bank Dunia, kerusakan Danau Toba sudah terlampau parah.

Luhut mengatakan, pemerintah akan membersihkan kawasan Danau Toba dari keramba serta peternakan babi. Dua hal itu disebut menjadi salah satu sumber pencemaran Danau Toba.

"Danau Toba itu kerusakannya sangat parah. Hanya 50 meter airnya yang punya oksigen, di bawahnya sudah enggak ada oksigen. Jadi enggak sehat, harus dibersihkan, keramba dibuang, kemudian ada tempat peternakan babi juga buang limbah ke situ, enggak boleh," ujar Luhut ketika ditemui awak media di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Senin (19/11/2018).

Luhut menjelaskan, pihaknya juga akan melarang pembangunan perumahan serta perhotelan di sekitar kawasan Danau Toba. Sebab, Danau Toba merupakan salah satu dari 10 Bali Baru yang menjadi prioritas pemerintah.

Apabila aspek kebersihan tak segera diperhatikan, target Danau Toba untuk menjadi salah satu prioritas destinasi wisata tidak akan tercapai.

"Karena kalau nggak (diperbaiki), danau habis dan tujuan wisata enggak akan tercapai, dan rakyat di situ akan menderita," lanjut Luhut.

Langkah selanjutnya, ujar Luhut, pemerintah juga akan melakukan penanaman pohon kembali di hutan-hutan sekitar Danau Toba.

"Kemudian kepemilikan lahan hutan yang sampai berapa hektar itu juga Presiden secara khusus bilang di Port Moresby waktu (pertemuan) APEC, (pemerintah) akan mengambil langkah untuk mengurangi. Karena enggak bisa begitu. Karena kalau enggak, itu kan jadi tujuan wisata, kalau environment (lingkungan)-nya enggak bagus, siapa yang mau datang ke sana?: ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com