Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan 5 Hal Ini, Jangan Mudah Tergiur Kemudahan Pinjaman Online

Kompas.com - 20/11/2018, 12:53 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di zaman yang serba digital saat ini, memperoleh pinjaman secara online menjadi hal mudah. Hal ini diungkapkan oleh Direktur OneShildt Financial Planning Budi Raharjo dimana biasanya digunakan oleh generasi millenial.

"Baik untuk simpanan maupun pinjaman dan akhir-akhir ini yang marak adalah pinjaman online peer-to-peer (P2P) lending," ujar Budi kepada Kompas.com, Senin (19/11/2018).

Namun,  di sisi lain, kemudahan ini harus diikuti pula dengan kemampuan untuk menimbang keputusan menggunakan pinjaman tersebut.

"Artinya harus tahu kapan keputusan meminjam uang tersebut akan menjadi keputusan yang positif dan bermanfaat dan jangan sampai pinjaman itu akhirnya membawa masalah ke depannya," tegas Budi.

Baca juga: Millenial, Ingat Ini soal Cicilan dan Utang

Budi pun membagikan tipsnya kepada Kompas.com untuk millenial yang ingin meminjam dana utamanya lewat fintech P2P lending.

1. Menetapkan tujuan melakukan pinjaman

Ketika meminjam uang, tentukan terlebih dahulu apakah untuk pinjaman produktif atau konsumtif. Setelah itu, harus memahami konsekuensinya, yakni harus mengembalikan berikut bunganya.

"Jangan sampai setelah meminjam, akhirnya bunga beserta pinjamannya akhirnya menjadi biaya dan dampaknya tidak produktif, dalam artian tidak menghasilkan keuntungan secara finansial," ujar dia.

2. Memeriksa kemampuan mencicil

Para perencana keuangan umumnya merekomendasikan kemampuan total cicilan terhadap penghasilan sekitar 30-35 persen untuk cicilan utang produktif.

"Namun, jika utang tersebut adalah untuk keperluan konsumtif maka 15% maksimal," ucap Budi.

3. Pertimbangkan kemampuan arus kas sehari-hari

Lebih lanjut, Budi juga mengatakan untuk selalu mempertimbangkan arus kas untuk kebutuhan sehari-hari orang tersebut.

"Jika total penghasilan rutin tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan seringkali tidak tersisa, tentunya tidak bijak mengambil pinjaman karena akhirnya pinjaman tersebut harus dikembalikan secara mencicil yang akan membebani cashflow rutin," tandas dia.

4. Persiapkan hal-hal tak terduga yang dapat mengganggu kemampuan mencicil

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com