Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disrupsi Teknologi, Ini Beberapa Sektor Pekerjaan yang Akan Menyusut

Kompas.com - 21/11/2018, 05:20 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Era teknologi yang makin canggih tak hanya menyasar sektor digital dan komputerisasi, lebih dari itu, juga dapat menggeser gaya hidup hingga berpengaruh kepada sektor ketersediaan lapangan kerja.

Diungkapan Menteri Ketenagakerjaan M Haniif Dhakiri, menurut International Labour Organazition (ILO) sekitar 56 persen tenaga kerja di seluruh dunia akan mengalami shifting dalam 10-20 tahun ke depan. Satu sisi akan mengurangi tenaga kerja di beberapa sektor yang ada saat ini.

“Sektor-sektor yang menggunakan teknologi tentu saja menjadi sektor yang tentu akan terpengaruh dengan perkembangan dan perubahan di IT. Perbankan, retail, logistik, di antaranya itu,” ujar Hanif pada acara INTEGRA 2018 di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan Jakarta, Senin (19/11/2018).

Namun, ke depan penciptaan lapangan kerja terhadap sektor-sektor baru yang tumbuh juga akan besar.

Sementara itu, Guru Besar Manajemen Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali memproyeksikan, paling dekat yakni tahun 2019 sektor industri keuangan utamanya perbankan akan mulai berdarah-darah. Hal ini karena maraknya fintech yang sudah mulai menyasar berbagai kalangan.

"Mereka (fintech) sudah mulai kumpulkan uang dari masyarakat," tutur dia.

Kemudian, Rhenald mengungkapkan bahwa industri percetakan juga akan kena imbas dari distrupsi teknologi ini.

"Media, segala sesuatu yang berbasiskan cetak. Kedua, cetakan uang, karena akan ada uang digital. Percetakan Alkitab dan Al-Quran akan berubah jadi digital," jelas Rhenald.

Dia menambahkan, industri lain seperti pariwisata yang juga akan terdampak seperti berkurangnya kepemilikan hotel. Hal ini karena didukung dengan berkembangnya platform penyedia sewa kamar inap, seperti airbnb.

"Contohnya Go-jek, dia tidak punya kendaraan tapi punya platform. Mereka bisnis platform," tutur Rhenald.

Rhenald juga menjelaskan, bisnis platform juga nantinya bisa makin masif. Anak-anak muda utamanya yang saat ini generasi milenial tengah gencar-gencarnya membuat start up teknologi.

Selain itu, digitalisasi ini pula, nantinya akan menggeser pengertian "bekerja" yang berkembang di masyarakat. Pengertian "bekerja" yang ada selama akan berubah menjadi lebih luas, tidak hanya sebatas "pergi ke kantor".

"Pekerjaan-pekerjaan yang kita kenal pada abad ke-20 perlahan-lahan bisa digantikan oleh pekerjaan-pekerjaan baru berbasis teknologi,” tandas dia.

Walaupun terjadi distrupsi, masih akan ada pekerjaan dengan "cara lama" yang masih dibutuhkan, tapi dibarengi juga dengan meningkatkan kemampuan dan adaptasi terhadap teknologi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com