Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: First Media Hentikan Sementara Layanan Bolt 4G LTE

Kompas.com - 22/11/2018, 05:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Permasalahan yang terjadi pada First Media masih menjadi berita populer di kanal Ekonomi Kompas.com, Rabu (21/11/2018). First Media mengumumkan penghentian sementara layanan internet nirkabel Bolt 4G LTE.

Selain itu, berita populer lainnya adalah sejumlah pekerjaan yang terancam tergantikan di era kemajuan teknologi. Belum terlambat, berikut ini adalah berita-berita populer Ekonomi Kompas.com yang masih bisa Anda nikmati.

1. First Media Hentikan Sementara Layanan Bolt 4G LTE

PT First Media Tbk masih menunggu penyelesaian masalah pembayaran tunggakan utang yang saat ini tengah dibahas bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Namun, untuk sementara waktu, First Media menutup layanan Bolt 4G LTE, baik isi ulang maupun pembelian paket baru.

"Perseroan memutuskan untuk sementara tidak menerima pembelian baru dari pelanggan baik isi ulang (top up) maupun paket berlangganan," demikian bunyi keterangan tertulis dari First Media yang diterima pada Rabu (21/11/2018).

Baca selengkapnya: First Media Hentikan Sementara Layanan Bolt 4G LTE

2. Ini Pekerjaan yang Akan Tumbuh serta Menyusut di Asia Tenggara

World Economic Forum memprediksi bahwa selama empat tahun ke depan, 75 juta pekerjaan akan shifting atau berpindah. Sementara 133 juta pekerjaan baru dibuat secara global sebagai hasil dari perkembangan teknologi.

Salah satu wilayah yang akan terdampak tentunya Asia Tenggara karena banyak negara-negara berkembang di wilayah ini.

Untuk mengikuti laju perubahan, pekerjaan akan beralih dari sektor pertanian ke peran oleh layanan (service-led) dalam beberapa tahun ke depan. Transisi ini dapat menghasilkan shifting 28 juta pekerjaan yang setara 10 persen dari total penduduk di enam negara dengan ekonomi terkemuka di kawasan itu dalam dekade berikutnya, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Baca selengkapnya: Ini Pekerjaan yang Akan Tumbuh serta Menyusut di Asia Tenggara

3. Disrupsi Teknologi, Ini Beberapa Sektor Pekerjaan yang Akan Menyusut

Era teknologi yang makin canggih tak hanya menyasar sektor digital dan komputerisasi, lebih dari itu, juga dapat menggeser gaya hidup hingga berpengaruh kepada sektor ketersediaan lapangan kerja.

Diungkapan Menteri Ketenagakerjaan M Haniif Dhakiri, menurut International Labour Organazition (ILO) sekitar 56 persen tenaga kerja di seluruh dunia akan mengalami shifting dalam 10-20 tahun ke depan. Satu sisi akan mengurangi tenaga kerja di beberapa sektor yang ada saat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com