Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia Naik

Kompas.com - 22/11/2018, 17:37 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya peningkatan indeks kepuasan jemaah haji terhadap pelayanan pemerintah dalam ibadah haji 2018.

Indeksnya tahun ini meningkat 0,38 poin menjadi 85,23 dibandingkan tahun lalu sebesar 84,85. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, indeks tersebut menunjukkan kriteria sangat memuaskan.

"Ini pertama kalinya IKJH menyentuh angka 85 dari tahun sebelumnya 84,85. Berbeda dengan 2010 yang indeksnya sekitar 81," ujar Suhariyanto di kantor BPS, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Suhariyanto mengatakan, indeks kepuasan jemaah haji Indonesia mengalami peningkatan yang stabil sejak 2015. pada tahun sebelumnya, indeks kepuasan jemaah haji Indonesia fluktuatif dari tahun ke tahun. Ada perbaikan, namun tidak stabil.

Baca juga: Indeks Kepuasan Jemaah Haji 2017 Meningkat

"Yang paling bagus itu naiknya terjaga dari waktu ke waktu yang menunjukkan pelayanannya membaik," kata Suhariyanto.

BPS membagi indikator penilaian ke dalam tujuh jenis pelayanan, yaitu yang menopang perbaikan indeks tersebut adalah pelayanan petugas ibadah haji, pelayanan ibadah, pelayanan transportasi, pelayanan akomodasi, pelayanan katering, pelayanan kesehatan, dan pelayanan lainnya.

Sementara kualitas pelayanan publik yang dinilai adalah sikap, kemampuan petugas, pembinaan, informasi dan komunikasi, jaminan keamanan, cepat tanggap, hingga kemudahan akses.

Menurut pelayanan, indikator kepuasan jemaah haji terlihat pada bus antarkota dengan poin 88,25 yang naik tipis dibandingkan tahun lalu sebesar 88,23.

Disusul dengan pelayanan petugas dengan poin 87,69, bus shalawat dengan poin 87,65, pelayanan ibadah dengan poin 87,12, katering non Armina (Arafah dan Mina) dengan poin 86,91, hotel dengan poin 86,02, dan lainnya sebesar 85,61 poin.

Layanan tersebut merupakan pelayanan yang diberikan pemerintah Indonesia kepada jemaah.

Di luar itu, ada pula layanan yang diberikan pemerintah Arab Saudi berupa katering di Armina dengan tingkat kepuasan yang lebih rendah dibandingkan layanan dari negara asal.

Katering di Armina, mislanya, hanya mendapat 84,38 poin, bus di Armina dengan 81,09 poin, dan tenda sebesar 77,59 poin. Meski begitu, rata-rata pelayanan di tiga jenis tersebut mengalami perbaikan dibandingkan tahun lalu.

"Yang Armina masih perlu pembenahan di sana karena ditangani langsung oleh pemerintah Arab Saudi," kata Suhariyanto.

BPS mengumpulkan data dengan tiga cara, yakni wawancara, pendistribusian kuesioner, dan observasi. BPS menyebarkan 14.400 kuesioner, namun yang dikembalikan ke petugas dan diolah sebesar 84,27 persen. Kuantitas sampel dianggap jauh membaik dibandingkan sebelumnya.

Adapun tujuan penelitian ini untuk mengukur kepuasan jemaah haji dari waktu ke waktu menggunakan metode yang sama serta melihat seberapa besar peningkatannya. Tak hanya itu, BPS juga berusaha menganalisa masalah ibadah haji dari wkatu ke waktu.

Penelitian dilakukan untuk mendengarkan suara jemaah soal masukan yang perlu diterapkan dalam kebijakan pemerintah ke depan dalam pelaksanaan ibadah haji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com