Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Menaker Dorong UMKM Berinovasi Melahirkan Marketplace

Kompas.com - 23/11/2018, 19:30 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri meminta kepada Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berinovasi menciptakan dan memperkuat marketplace berbasis pasar online. 

Ini penting, karena dengan kehadiran marketplace berbasis online bisa mendukung pemasaran produk-produk UMKM. Terlebih di era revolusi Industri 4.0 seperti saat ini, semua harus disiasati.

"Dengan tumbuhnya marketplace baru bisa menjadi tempat untuk berjualan dan memaksimalkan pemasaran dari produk-produk UMKM," kata Menteri Hanif dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (23/11/2018).

Menaker mengatakan itu dalam acara Pesta Retail Nasional yang diselenggarakan PT HM Sampoerna di Serpong, Tangerang, Kamis (22/11/2018) malam.

Lebih lanjut, Hanif menyatakan, pemerintah terus mendorong UMKM agar semakin inovatif dalam proses produksi, pengemasan distribusi, dan marketingnya dengan memanfaatkan bisnis online yang makin berkembang saat ini.

"Peluang bisnis di pasar online masih sangat terbuka luas bagi pelaku UMKM. Hal ini harus dimanfaatkan untuk memperluas jaringan distribusi dan pemasaran sehinga bisnis UMKM semakin menguntungkan," kata Hanif.

Bahkan ke depannya, lanjut Hanif, penggunaan platform-platform atau aplikasi yang berbasis digital menjadi sangat penting dipergunakan oleh pelaku UMKM agar bisnisnya terus maju dan membesar.

Hanif ingin aplikasi pendukung marketplace baru bagi UMKM yang muncul murni buatan orang Indonesia. Begitu pula dengan produk-produk yang dijual di sana. 

"Platformnya harus diisi produk kita. Jangan sampai platformnya bagus dan besar tapi isinya produk orang lain, uangnya juga, uang orang lain. Saya ingin kalau punya marketplace yang besar, uangnya milik Indonesia, produknya milik Indonesia," tuturnya.

Hanif mengungkapkan, perekonomian Indonesia didominasi oleh UMKM. Namun, kontribusi UMKM terhadap perekonomian negara masih kecil. Pasalnya, sebagian besar UMKM masih dikelola secara informal dan tradisional.

Untuk itu, Menaker menyatakan tantangan Indonesia ke depan adalah memastikan terjadi transformasi UMKM dari ekonomi informal menjadi ekonomi formal.

Dengan demikian berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan ekonomi nasional semakin besar.

Berdasarkan pengalaman, kata Hanif, UMKM merupakan bantalan ekonomi yang paling kuat ketika Indonesia mengalami krisis di masa lalu. Untuk itu, UMKM harus dikembangkan.

"UMKM di Indonesia sangat penting karena kami tahu ekonomi di Indonesia didominasi UMKM sehingga dari waktu ke waktu kami harus memastikan UMKM bisa terus tumbuh, berkembang, dan produktif sehingga bisa menopang perekonomian nasional," ungkap Hanif.

Terakhir, Hanif mengucapkan selamat dan apresiasi atas terselenggaranya acara Pesta Retail Nasional yang merupakan wahana pertemuan seluruh retailer binaan Sampoerna.

"Kita apresiasi kepada Sampoerna yang sudah bekerja keras selama bertahun tahun membantu memfasilitasi para retailer Indonesia untuk bisa lebih produktif dan bekerja lebih baik bagi kontribusi ekonomi di daerah maupun ekonomi nasional," ucap Hanif.

Untuk diketahui, acara Pesta Retail Nasional diikuti 3000 retailer binaan Sampoerna dari seluruh Indonesia.

Turut hadir pada kesempatan ini Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Dirjen PHI dan Jamsos Haiyani Rumondang, serta para pimpinan perusahaan Sampoerna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com