Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT PAL Indonesia Kembangkan Pembangkit BMPP

Kompas.com - 23/11/2018, 19:36 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri galangan kapal, PT PAL Indonesia, baru-baru ini memperkenalkan teknologi pembangkit baru bernama barge mounted power plant (BMPP).

BMPP merupakan teknologi yang dikembangkan oleh PT PAL Indonesia sejak 1998 di Borang, Sumatera Selatan.

"Teknologi ini dibuat guna memenuhi kebutuhan listrik di beberapa daerah terpencil yang dekat dengan laut. Bentuknya pun bisa dipindahkan, sehingga mempermudah pergerakan," ujar Sekretaris Perusahaan PT PAL Rariya Budi Harta saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (23/11/2018).

Adapun teknologi ini ada dua jenis, yakni BMPP berkapasitas 1x30MW dan 2x60MW.

Namun, untuk realisasinya, saat ini baru teknologi BMPP 1x30MW saja yang baru dirilis.

"Untuk pengembangan teknologi BMPP berukuran 2x60MW masih tahap proses pengembangan," ujar Rariya melalui presentasi dalam Pameran Kelistrikan dan Indonesia Best Electricity Award (IBEA) pada 14-15 November 2018 di Grand Ballroom Birawa-Hotel Bidakara, Jakarta.

Spesifikasi BMPP

Teknologi BMPP berkapasitas 30 MW ini memiliki ukuran yang cukup besar, yakni 60m x 20m x 3,8m.

Selain itu, untuk dapat menjalankan tugasnya, teknologi BMPP membutuhkan bahan bakar berupa dual fuel gas dan solar.

"Pembangkit berbahan bakar solar ini dapat membantu mendukung program pemerintah, pemerataan kelistrikan bagi negeri dengan 30 MW dan juga sampai membantu sampai ke pulau-pulau terpencil agar merasakan manfaat listrik seperti daerah perkotaan," ujar Rariya.

Untuk bahan bakar yang digunakan bisa menggunakan gas dan solar, namun secara bergantian saja.

Sementara, cara kerja yang diterapkan pada teknologi BMPP itu sama seperti cara kerja mesin pembangkit tenaga listrik pada umumnya.

Rariya berharap, teknologi BMPP ini mampu diproduksi dengan jumlah yang lebih banyak agar mencakup akses penerangan di tiap daerah terpencil lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com