Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2019, BTPN Luncurkan Aplikasi Bisnis untuk UMKM

Kompas.com - 24/11/2018, 09:11 WIB
Dean Pahrevi,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Pensiun Negara Tbk (BTPN) melakukan pengembangan aplikasi bisnis dari layanan Jenius, aplikasi yang dikhususkan untuk pelaku usaha ini bertujuan untuk membantu mengembangkan usaha.

Digital Banking Business Product Head BTPN Waasi B Sumintardja mengatakan, aplikasi tersebut dibangun berdasarkan masukan dan permintaan dari nasabah Jenius yang menginginkan Jenius bisa dipakai untuk usaha atau bisnis.

"Masukan dari nasabah itu juga, kapan sih Jenius bisa dipakai untuk usaha?'  Ya kita bangun aplikasi ini agar mereka (pelaku usaha) bisa lebih profesional," kata Waasi, Jumat (23/11/2018).

Waasi menyebutkan, saat ini banyak pelaku usaha mikro kecil yang sulit naik kelas ke pengusaha mikro menengah atau pun besar. Hal itu menurut Waasi, terdapat tantangan-tantangan yang dihadapi para pelaku usaha mikro kecil untuk mengembangkan usahanya.

Baca juga: Sri Mulyani: UMKM Serap 96 Persen Tenaga Kerja

Mempelajari keluhan dari nasabah yang merupakan pelaku usaha, Waasi menambahkan, pihaknya menemukan permasalahan yang menghambat pengusaha mikro kecil sulit berkembang.

Seperti masih merekrut karyawan dari relasi kekeluargaan tanpa melihat kualitas, sulit mendapat pinjamam dari bank karena pendataan usaha yang kurang baik, dan lainnya.

"Masalah juga ada pada pengelolaan logistik dan pengelolaan transaksi, banyak pengusaha mikro kecil itu yang mencatat pendataan dibuku atau kardus rokok ," ujar Waasi.

Dari permasalahan pengusaha mikro kecil yang menghambat perkembangan usahanya, Jenius meluncurkan aplikasi bisnis untuk pelaku usaha yang berfungsi mengatasi permasalahan yang dihadapi pengusaha karena sulit berkembang.

"Inovasi terbaru dari Jenius ini tidak hanya menyediakan sistem pembayaran dan kemudahan untuk memantau ketersediaan barang bagi pengusaha, juga memberikan kiat-kiat bisnis hingga akses untuk promosi di media sosial langsung dari aplikasi. Sehingga, pengusaha dapat mengelola dan mengembangkan usaha dengan mudah melalui smartphone," jelas Waasi.

Dalam aplikasi tersebut juga pengusaha mikro bisa mengetahui untung atau tidaknya hasil usaha mereka dalam setiap periode kapanpun. Selain itu, pengusaha juga bisa melihat data ketersediaan stok produk yang dijual, produk mana yang laku atau tidak laku, dan sebagainya.

Adapun nantinya aplikasi ini akan terintegrasi dengan Jenius sehingga konsumen bisa bertransaksi melalui Jenius untuk keperluan pembayaran produk kepada pengusaha.

Aplikasi ini sudah diluncurkan pada Oktober 2019 dan diuji coba kepada 200 pelaku UMK (Usaha Mikro Kecil) nasabah Jenius. Rencananya aplikasi ini akan diperkenalkan kepada publik pada 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com